Reporter: Petrus Dabu | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Tahun depan PT Pertamina (Persero) bakal mendapat satu tambahan pendamping penyalur Bahan Bakar Minyak Bersubsidi (BBM) yakni PT Surya Parna Niaga.
Berdasarkan data perusahaan yang mengikuti beaty contest penyalur BBM bersubsidi tahun 2012 di Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, perusahaan ini fokus pada penyedia dan pendistribusi minyak solar Non-SPBU dengan sasaran nelayan sebagai pengguna BBM bersubsidi di 10 provinsi dan 24 kabupaten/kota.
PT Surya Parna Niaga mengajukan diri untuk penyalur BBM jenis minyak solar (gasoil) dengan nama dagang Arthmax Diesel yang setara dengan minyak solar 48. Perusahaan yang merupakan bagian usaha dari Pilar Bisnis Parna Raya Group ini akan menyalurkan BBM melalui Agen Minyak Solar Nelayan (AMSN) sebanyak 27.154 kilo liter per tahun, Agen Minyak Solar Besar Nelayan (AMSBN) sebanyak 2.233 kilo liter per tahun, Agen Minyak Solar Terapung Nelayan (AMSTN) sebanyak 16.849 kilo liter per tahun, dan Agen Minyak Solar Umum (AMSU) sebanyak 13.506 kiloliter per tahun.
Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono, mengatakan, BPH Migas sudah menutup pendaftaran perusahaan yang menyalurkan BBM bersubsidi pada tahun depan. Saat ini ada empat perusahaan yang sudah mendaftar yaitu PT Pertamina (Persero), PT AKR Corporindo (AKRA), PT Petronas Niaga Indonesia, dan PT Surya Parna Niaga.
Anggota Komite BPH Migas Adi Subagyo menjelaskan dari empat perusahan tersebut, tiga di antaranya yaitu Pertamina, AKRA, dan Petronas merupakan penyalur BBM bersubsidi tahun 2011 ini.
BPH Migas akan melakukan verifikasi proposal yang diajukan PT Surya Parna Niaga ini dan juga proposal yang diajukan tiga calon distributor lainnya. “Minggu depan kita akan verifikasi proposal mereka, “ ujar Adi.
Dengan itu, pembangunan SPBU baru bisa dilakukan. Namun, BPH Migas sudah membatasi pembangunan SPBU-SPBU baru yang menyalurkan BBM bersubsidi di daerah di Jawa, Madura, dan Bali. “Sekarang ini BPH Migas dan Pertamina sedang merencanakan melakukan pemetaan ke daerah-daerah perbatasan dan daerah-daerah remote yang memang harus ada BBM bersubsidi, “ kata Adi.
Sejauh ini SPBU yang menjual BBM bersubsidi sekitar 4.600 SPBU unit milik Pertamina, sekitar 34 titik lokasi milik AKRA, dan empat titik milik Petronas. Malah, AKRA berencana akan menambah 3 titik lokasi lagi pada tahun 2012. Dengan demikian, apabila proposal PT Surya Parna Niaga diterima akan ada tambahan 34 titik lokasi penyaluran BBM bersubsidi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News