Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - SCG Indonesia menegaskan komitmennya dalam memperkuat operasi bisnis jangka panjang yang terintegrasi dengan prinsip keberlanjutan. Sejalan dengan visi inclusive green growth, perusahaan menempatkan aspek lingkungan dan sosial sebagai bagian tak terpisahkan dari strategi ekspansi industri di Tanah Air.
"SCG ingin menjadi perusahaan yang bertumbuh bersama masyarakat, melalui pendekatan inovatif yang tetap memperhatikan lingkungan. Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan hambatan, tapi fondasi pertumbuhan bisnis," ujar Presiden Direktur SCG Indonesia, Pattaraphon Charttongkum.
SCG telah beroperasi di Indonesia sejak 1992, dan kini memiliki 38 perusahaan yang tersebar di berbagai sektor seperti semen, bahan bangunan, packaging, kimia, dan logistik.
Dengan nilai investasi mencapai sekitar US$ 3,5 miliar dan lebih dari 8.000 tenaga kerja lokal, Indonesia menjadi negara dengan investasi terbesar ketiga bagi SCG setelah Thailand dan Vietnam.
Untuk memperkuat daya saing sekaligus memenuhi tuntutan transisi hijau, SCG menjalankan strategi operasional yang fokus pada green innovation.
Baca Juga: Dorong Efisiensi Bisnis, Transcosmos Indonesia Tawarkan Layanan RPA
Di antaranya dengan mengembangkan produk semen rendah karbon, menerapkan bahan bakar alternatif (Refuse Derived Fuel/RDF) dari limbah domestik di Sukabumi, serta memperluas penggunaan energi terbarukan dan kemasan daur ulang.
"Industri semen sering dianggap tidak ramah lingkungan. Tapi justru di sinilah tantangan kami bagaimana menghadirkan produk dan proses yang lebih hijau dalam industri yang secara alamiah berat secara emisi," jelas Pattaraphon kepada Kontan pada Kamis (17/7) usai paparan media rountable From Gen Z to Green Z.
Ia menambahkan, SCG memiliki target untuk mencapai net zero emission pada 2050, selaras dengan visi dekarbonisasi nasional.
Selain aspek lingkungan, SCG juga aktif mendorong pembangunan sosial di sekitar area operasional melalui program seperti Kursali pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal dan perbaikan infrastruktur publik seperti jalan akses industri yang digunakan bersama masyarakat.
Baca Juga: PMI Manufaktur Lesu, Astra (ASII) Fokus Perkuat Sinergi Antar Lini Bisnis
Dalam struktur bisnisnya, SCG juga melakukan penyederhanaan organisasi agar lebih lincah dan kolaboratif.
"Kami tidak ingin menjadi bisnis yang jalan sendiri. Kolaborasi, baik dengan mitra lokal maupun global, adalah bagian dari filosofi kami sebagai good corporate citizen," tambahnya.
Dengan landasan ESG (Environment, Social, Governance), SCG mengonsolidasikan pertumbuhan bisnis yang tidak hanya mengejar profitabilitas, tetapi juga menciptakan nilai jangka panjang bagi komunitas dan lingkungan.
Strategi ini guna memperkuat posisi SCG sebagai pelaku industri yang proaktif dalam menjawab tantangan global dan lokal melalui solusi berkelanjutan.
Selanjutnya: Tsunami PHK Berlanjut! 5 Raksasa Teknologi Dunia Pangkas Ribuan Pekerja pada 2025
Menarik Dibaca: Masih Reli, IHSG Ditutup Melesat 1,18% Hari Ini (21/7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News