kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SCMA menjagokan sinetron dan FTV


Rabu, 21 Februari 2018 / 11:10 WIB
SCMA menjagokan sinetron dan FTV


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Citra Media Tbk sumringah. Catatan audience share menurut riset Nielsen pada dua bulan awal tahun ini, menempatkan mereka pada posisi pertama dan sekaligus mengungguli saingan terberat, yakni PT Media Nusantara Citra Tbk.

Catatan pekan lalu misalnya, audience share stasiun televisi SCTV 15,4% sedangkan Indosiar 15,1%. Jadi Surya Citra menggenggam total audience share 30,5%.

Surya Citra mengaku, pencapaian itu meningkat 30% ketimbang audience share tahun lalu. "Kami melihat ini stabil selama dua bulan terakhir, jadi sudah steady," kata Sutanto Hartono, Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk, Selasa (20/2).

Penopang audience share Surya Citra adalah sinetron dan FTV yang tayang pada slot prime time alias jam tayang utama. Selain itu, perusahaan berkode saham SCMA tersebut juga terdongkrak acara olahraga, yakni La Liga dan Liga Champions.

Informasi saja, jam tayang utama stasiun televisi Indonesia adalah 18:00–23:00 WIB. Selama bulan Ramadan, jam tayang utama juga berlangsung pada sekitar rentang waktu 02:00–05:00 WIB.

Mengintip situs stasiun televisi SCTV, dua sinetron tayang setiap hari pada slot prime time, yakni Siapa Takut Jatuh Cinta dan Anak Langit. Lalu berlanjut dengan tayangan FTV. Adapun Indosiar mengisi jam tayang utama dengan Dangdut Vaganza dan Liga Dangdut Indonesia.

Potensi belanja iklan

Bagi Surya Citra, pencapaian audience share Januari dan Februari 2018 bukan sekadar prestasi menempati posisi perdana. Lebih dari itu, mereka juga mengendus geliat industri pertelevisian yang lebih gesit tahun ini. Indikatornya, belanja iklan alias advertising expenditure (adex) meningkat sejak awal tahun.

Kondisi tersebut berbeda dengan tahun lalu. "Jadi ada beberapa produk di kuartal I yang sudah launching, kalau tahun lalu mereka wait and see karena politik dan sebagainya," ujar Sutanto .

Selain kondisi makro yang lebih mendukung, tahun ini bakal ada perhelatan Asian Games, Piala Dunia dan pemilihan umum kepala daerah (pilkada). Meskipun harus berbagi dengan aneka perusahaan media dan sponsorship lain, Surya Citra yakin perhelatan-perhelatan tersebut tetap menjanjikan potensi belanja iklan.

Makanya, Surya Citra memproyeksi industri pertelevisian yang sempat turun 8% tahun lalu, berpeluang tumbuh 6%-8% pada tahun ini. Adapun perusahaan tersebut menargetkan pertumbuhan sama besar dengan proyeksi pertumbuhan industri.

Sepanjang sembilan bulan tahun lalu, Surya Citra mengantongi pendapatan iklan Rp 4,11 triliun atau turun 1,44% year on year (yoy). PT Wira Pamungkas Pariwara adalah pelanggan yang menyumbang pendapatan iklan lebih dari 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×