kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebuku Iron Lateritic Ores (PT SILO) beli listrik dari PLN 30 MVA


Minggu, 02 Februari 2020 / 15:11 WIB
Sebuku Iron Lateritic Ores (PT SILO) beli listrik dari PLN 30 MVA


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tanda tangani Surat Perjanian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan PT Sebuku Iron Lateritic Ores (PT SILO). Perjanjian jual-beli yang ditandatangani sebesar 30 Mega Volt Ampere (MVA) atau setara dengan 30.000.000 Volt Ampere (VA).

Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Syamsul Huda mengatakan, PT SILO merupakan pelanggan Tegangan Tinggi kedua di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang sudah mempercayakan listrik dari PLN. Sebelumnya, PT SILO menggunakan captive power atau pembangkit milik sendiri untuk kegiatan operasional.

Dengan ditandatanganinya SPJBTL ini, kini suplai listrik untuk operasional PT SILO dipasok penuh oleh PLN. Adapun, diteken SPJBTL dilakukan pada Jum'at (31/1) lalu.

Baca Juga: Batalnya pencabutan subsidi listrik 900 VA-RTM berpotensi kerek beban dana kompensasi

Huda mengklaim, PLN berkomitmen menyediakan suplai listrik dalam jumlah besar kepada pelaku usaha yang ingin berinvestasi di Provinsi Kalsel dan Kalimantan Tengah (Kalteng). "Ini tentu menjadi bukti komitmen kami yang selalu berusaha untuk meningkatkan keandalan suplai listrik. Kami ingin menjamin operasional usaha para investor yang ada di Kalsel dan Kalteng," kata Huda dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (1/2).

Dia menambahkan, saat ini ketersediaan suplai listrik untuk Provinsi Kalsel dan Kalteng semakin baik, dengan terhubungnya atau interkoneksi kelistrikan di dua provinsi tersebut dengan Provinsi Kalimantan Timur. Total Daya Mampu Pembangkit Sistem Interkoneksi saat ini mencapai 2.002 Mega Watt (MW) dengan beban puncak tertinggi mencapai 1.375 MW, sehingga terdapat cadangan daya mencapai 627 MW atau lebih dari 30%.

"Ini menunjukkan bahwa suplai daya listrik bukan menjadi masalah lagi untuk pelaku usaha yang ingin berinvestasi di Kalsel dan Kalteng. Kami membuka sebanyak-banyaknya permintaan suplai listrik untuk para investor, terutama perusahaan yang saat ini masih menggunakan captive power. Biarkan Anda yang urus bisnisnya, kami yang urus listriknya," ungkap Huda.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) PT SILO, Effendy Tios mengatakan, sebelumnya PT SILO belum memakai listrik PLN lantaran perusahaan yang berlokasi di pulau Sebuku ini terpisah dari sistem kelistrikan PLN. Hal ini menyebabkan PLN tidak bisa menyuplai listrik untuk mendukung operasional usaha PT SILO.

"Kami sadar bahwa untuk mendukung operasional usaha kami yang bergerak di bidang industri smelter, listrik sangat berperan besar. Karena harga listrik lebih murah dibandingkan dengan penggunaan pembangkit yang kami gunakan sendiri," ujar Effendy.

Baca Juga: Pemerintah kucurkan dana kompensasi Rp 7,45 triliun untuk PLN

Adapun, berdasarkan SPJBTL yang sudah ditandatangani, untuk menyuplai listrik sebesar 30 Juta VA kepada PT SILO, PLN akan membangun sebanyak 106 tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) dengan panjang jaringan mencapai 36,64 kilo meter sirkuit (kms). Rencananya PLN akan membangun tiga tower SUTT 150 kV di atas laut untuk menghubungkan Kotabaru dengan Pulau Sebuku yang terpisah oleh laut.

"Karena untuk menyuplai listrik ke pulau Sebuku itu sangat sulit. Kami sudah mencoba berbagai cara untuk mengajak pihak ketiga untuk suplai listrik ke Pulau Sebuku, tapi tidak ada yang sanggup. PLN sanggup," tandas Effendy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×