Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) memastikan kesiapannya dalam menyambut penerapan program biodiesel 35 atau B35 mulai Rabu (1/2).
Ketua Harian Aprobi, Paulus Tjakrawan mengatakan pihaknya siap dan mampu dalam mencukupi kebutuhan biodiesel sebesar 13,15 juta kiloliter (kl) untuk implementasi program B35 ini. Terlebih, ia katakan bahwa kapasitas produksi industri saat ini telah mencapai 17,5 juta kl.
"Jadi secara teori cukup, produksi kita 17,5 juta kl dan alokasi 13,15 juta kl," kata Paulus dalam diskusi, Implementasi Mandatori Biodiesel B35, Selasa (31/1).
Baca Juga: Program B35 Diterapkan Besok, Airlangga Hartarto Jamin Pasokan Minyak Goreng Aman
Meski begitu, Paulus mengatakan masih banyak tantangan dalam implementasi program B35. Sehingga ia mengatakan, pemerintah tetap perlu melakukan evaluasi berkala dalam penerapannya.
"Misalnya, saat kita berencana menggunakan tangki di darat jadi tidak terapung. Lalu, pengiriman dari industri sampai ke tujuan, itu tidak mudah. Angkutan ini lama waktunya. Kemungkinan terjadinya penguapan air sangat besar. Secara rutin perlu dilakukan evaluasi.” ungkap Paulus.
Karena itu, ia menegaskan bahwa kebutuhan bahan baku untuk biodiesel tidak akan mengganggu pasokan untuk kebutuhan minyak goreng.
Berdasarakan data tahun 2022, produksi minyak kelapa sawit mencapai 50 juta ton, sementara penggunaan B35 hanya mencapai 13,15 kl atau sekitar 11,44 juta ton.
Baca Juga: Implementasi B35 Mulai Februari 2023, Ini Saham-Saham yang Diuntungkan
Sedangkan sekitar 8 juta ton akan digunakan untuk produksi bahan baku makanan termasuk minyak goreng, dan 2 juta ton akan digunakan untuk Oleo Chemichals.
"Artinya untuk Indonesia total 22 juta ton, terlihat tidak ada perebutan bahan baku dan tidak perlu ada penjatahan," tambah Paulus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News