Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) berencana memperluas basis pelanggan mereka di pasar ekspor. Manajamen menyebut, SBAT masih memiliki peluang besar untuk meng-eksplor potensi market di kancah internasional.
"Strategi kami mau memperbanyak untuk market ekspor, karena market ekspor ini masih terbuka luas untuk kami masuki," ujar Direktur Utama SBAT Jefri Junaedi dalam paparan publik virtual, Selasa (3/8).
Kata Jefri, tahun lalu SBAT berhasil memasuki pasar ekspor baru, yakni pasar Rusia. SBAT pun optimistis, ke depannya produk-produk SBAT bisa diterima ke lebih banyak negara lagi.
"Pada tahun 2020, SBAT berhasil menembus pasar baru, yakni Rusia dan juga negara-negara di sebelahnya seperti Ukraina, Bosnia dan Amerika Latin seperti Brasil," ujarnya.
Baca Juga: Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) bidik penjualan Rp 200 miliar di akhir tahun
Hingga saat ini, SBAT telah menjajaki berbagai negara di pasar ekspor. Di antaranya, Korea Selatan, Jepang, Russia, Jerman, Kanada, Mesir, dan Uruguay.
SBAT sendiri melakukan penjualan benang kepada pelanggan yang beragam, mulai dari produsen sarung tangan, kain pel, jeans, handuk, hingga sajadah.
Adapun, beberapa perusahaan mancanegara yang masuk ke dalam kategori pelanggan SBAT antara lain, ada Han Mact and G Co. Ltd, Haewon Trading, Industrial Hand Protection, dan Arona Mop.
Di tahun ini, SBAT menargetkan penjualan ke pasar ekspor akan tumbuh hingga 10% dibandingkan dengan capaian ekspor perseroan di tahun lalu.
"Jadi diharapkan di tahun 2021 ini penjualan ekspor bisa naik 10%. Untuk ke depannya kami ingin membalikkan posisi porsi penjualan, di mana lokal 40% dan ekspor 60%," kata Jefri.
Sedikit informasi, pada tahun 2020 porsi penjualan ekspor SBAT mencapai 22% atau senilai Rp 60,05 miliar. Sementara untuk penjualan lokal, masih menjadi penopang pendapatan dengan porsi 78% atau Rp 117,49 miliar.
Sedangkan per 30 Maret 2021, porsi penjualan ekspor SBAT tercatat sebesar Rp 17,22 miliar atau 39,51% dari total pendapatan. Sedangkan untuk penjualan lokal berada di angka Rp 26,36 miliar atau 60,48% dari pendapatan SBAT di kuartal I-2021.
Selanjutnya: Simak usulan industri tekstil hulu terkait pelaksanaan PPKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News