kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,28   -13,21   -1.43%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejarah Giant: Raksasa ritel asal Malaysia yang tumbang di Indonesia


Senin, 31 Mei 2021 / 04:24 WIB
Sejarah Giant: Raksasa ritel asal Malaysia yang tumbang di Indonesia
ILUSTRASI. PT Hero Supermarket Tbk atau Hero Group berencana untuk menutup seluruh gerai hypermarket Giant di Indonesia per Juli 2021.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Direktur HERO Hadrianus Wahyu Trikusumo saat itu membenarkan informasi akan ditutupnya enam gerai Giant pada 28 Juli 2019. 

“Ritel makanan di Indonesia mengalami peningkatan persaingan dalam beberapa tahun terakhir karena perubahan pola belanja konsumen,” katanya kepada Kontan.co.id melalui surat elektronik pada Selasa (25/6/2019). 

Hadrianus mengatakan, pihaknya perlu melakukan adaptasi agar bisa bersaing secara efektif dengan menerapkan program multi-year transformation. Strateginya, HERO perlu mengubah dan menyegarkan kembali penawaran untuk pelanggannya. 

Sampai 31 Mei 2019, HERO memiliki 125 gerai Giant. Artinya pada 28 Juli 2019 jika tidak ada penambahan gerai lainnya, total gerai Giant bakal berkurang menjadi 119 gerai.

Baca Juga: Mobiltas masyarakat dibatasi, pendapatan Hero (HERO) melorot di kuartal I-2021

Perubahan gerai Giant 

Terbaru, pihak perusahaan berencana mengubah sejumlah gerai Giant dan beralih ke merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket. 

Presiden Direktur HERO Patrik Lindvall menjelaskan, perusahaan akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA, yang diharapkan dapat menambah aksesibilitas bagi pelanggan. Kemudian, gerai Giant lainnya akan ditutup pada akhir Juli 2021. 

Hingga kini, negosiasi terkait potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant kepada pihak ketiga masih berlangsung. Selain itu, Hero Group juga mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket. 

"Seperti bisnis mumpuni lainnya, kami terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah, termasuk menurunnya popularitas format Hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia. Sebuah tren yang juga terlihat di pasar global," ujar Patrik melalui keterangan tertulis, dikutip dari Kompas.com Selasa (25/5/2021).

(Sumber: Kompas.com/Ade Miranti Karunia | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Giant, Raksasa Ritel yang Akan Menutup Gerainya Juli 2021"
Penulis : Nur Fitriatus Shalihah
Editor : Rizal Setyo Nugroho

Selanjutnya: Sambut ramadan, begini strategi bisnis Hero Supermarket (HERO)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×