kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,43   -7,06   -0.76%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor pangan berbasis pertanian bisa jadi penggerak pemulihan ekonomi dari pandemi


Kamis, 27 Mei 2021 / 20:08 WIB
Sektor pangan berbasis pertanian bisa jadi penggerak pemulihan ekonomi dari pandemi
ILUSTRASI. Sejumlah petani menanam padi jenis Inpari 42 di lahan rawa di areal 'food estate' Dadahup, Desa Bentuk Jaya, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Rabu (21/4/2021).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor pangan berbasis pertanian (agri-food) merupakan pilar utama perekonomian nasional di Indonesia, yang menyumbang lebih dari sepertiga total PDB negara pada tahun 2019.

Akan tetapi, laporan terbaru dari Oxford Economics mengungkapkan, meskipun sektor ini dapat menjadi penggerak utama bagi pemulihan ekonomi Indonesia pasca Covid-19, di saat yang sama sektor tersebut pun paling rentan terhadap gangguan-gangguan yang ada di kawasan Asia Tenggara, yang meliputi risiko penawaran dan permintaan, risiko kebijakan fiskal, serta pandemi yang tak kunjung usai.

Menurut laporan The Economic Impact of Agri-Food Sector in South East Asia mengenai tantangan dan dampak ekonomi dari sektor agri-food pada tahun 2020, yang diinisiasikan oleh Food Industry Asia (FIA), sektor tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pemulihan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan ketersediaan pangan dengan harga yang stabil.

Laporan tersebut pun menunjukkan bahwa pada tahun 2019, sektor agri-food di Indonesia memberikan kontribusi PDB sebesar US$ 374 miliar, yang didorong oleh luasnya lanskap pertanian yang berkontribusi cukup besar terhadap pendapatan nasional dan lapangan pekerjaan.

Baca Juga: Respons Gapmmi terkait rencana kenaikan tarif PPN

Sektor agri food jugalah yang mewujudkan separuh dari keseluruhan tenaga kerja dengan 63,4 juta lapangan pekerjaan, menjadikannya penghasil lapangan pekerjaan terpenting dalam perekonomian negara. Sektor tersebut juga telah menyumbang total pendapatan pajak sebesar US$ 42,7 miliar.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa sektor agri-food tetap kokoh selama pandemi Covid-19, dengan pertumbuhan 2% pada tahun 2020, atau peningkatan terhadap kontribusi PDB sebesar US$ 8,2 miliar. Namun, sektor ini diperkirakan akan menghadapi beberapa tantangan selama masa pemulihan ekonomi.

Matriks dari laporan Economic Recovery menempatkan Indonesia dengan risiko pemulihan tertinggi di kawasan Asia Tenggara, melihat bagaimana negara tersebut sangat bergantung  kepada sektor pariwisata untuk memulihkan kembali industri pangannya.

Menanggapi temuan tersebut, Adhi Siswaya Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) mengatakan bahwa sektor pariwisata berkontribusi terhadap 8,8% dari total konsumsi pangan di Indonesia.




TERBARU

[X]
×