kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor perkebunan teh akan bangkit jika diimbangi dengan insentif


Selasa, 18 Desember 2018 / 15:46 WIB
Sektor perkebunan teh akan bangkit jika diimbangi dengan insentif
ILUSTRASI. Pekerja memanen pucuk teh di Kebun Teh Gambung


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat petani untuk berkebun saat ini semakin berkurang. Hal ini terlihat dari minat petani teh untuk memajukan industri ini masih minim. Hal ini secara tidak langsung berkaitan dengan kesejahteraan petani.

“Kalau buat saya enggak aneh harga jatuh. Memang tren harga real komoditas pertanian dimana perkebunannya didalamnya, memang trennya turun terus sejak lama,” ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI), Agus Pakpahan, Selasa (18/12).

Menurutnya saat ini menanam teh sudah tidak menjadi daya tarik lagi. Sehingga ia menilai dengan adanya insentif yang diberikan pemerintah adalah keharusan untuk memajukan usaha perkebunan. “Artinya kalau kita bisa mmbuat sistem yang bisa memberikan insentif kepada petani dan dunia usaha, ya bisa berkembang ekonomi itu,” ungkapnya.

Ia lalu mencontohkan hal yang sama yang terjadi pada industri gula. Pada tahun 2008 produksi gula meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2000. Selain itu luas areal kebun petani juga meningkar. Hal ini akibat insentif yang diberikan pemerintah saat itu.

“Tahun 2000 itu produksi gula kita 1,5 juta ton, dan di tahun 2008 naik 2,6 juta ton. Luas kebun tebu petani juga naik 89.000 ha. Ini karena ada insentif yang bisa di terima petani berbentuk kepastian harga,” jelasnya.

Insentif yang didapat oleh petani tebu lebih tinggi dari opsi komoditas lainnya yang mana saat itu disebut sebagai sistem dana talangan. Sayangnya, program ini tidak berkelanjutan dan tidak didukung oleh pemerintah. “Di gula pun sistem ini berenti karena pemerintah lebih mengutamakan impor. Jadi sekarang produksi gula turun menjadi 2,1 jt ton. Karena petani sudah merasa tidak menarik lagi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×