Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Metode Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan sektor pertanian Indonesia bakal mengalami panen raya pada April dan Mei tahun ini.
Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian (Kementan), menyatakan telah siap menyerap seluruh gabah hasil panen raya petani sambil bersinergi dengan penggilingan dan transportasi online Gojek guna pendistribusian bahan pangan.
Baca Juga: Sejumlah kegiatan ini dikecualikan dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
Menanggapi itu, Guru Besar Ilmu Pertanian UGM, Prof Masyhuri mengatakan perhatian Kementan terhadap hasil panen raya petani bisa jadi bagian dari penguatan ekonomi bangsa melalui kawasan pedesaan.
"Terutama kondisi tekanan turunnya perekonomian saat ini akibat kasus wabah virus Covid-19, yang bukan hanya dihadapi Indonesia tapi semua negara di dunia, kokohnya pedesaan bakal menopang ekonomi," ujar Masyhuri, Minggu (5/4).
Masyhuri menuturkan, menjadikan petani sebagai andalan kekuatan ekonomi di saat situasi krisis merupakan upaya yang tepat dilakukan Kementan ketimbang berpikir impor pangan.
Baca Juga: Ada wabah corona, belanja di Alfamart kini bisa lewat WhatsApp
"Selama ini hanya kelompok petani yang terbukti bertahan ketika krisis ekonomi melanda Indonesia. Dengan penyerapan besar hasil panen petani oleh Kementan bisa jadi menjadi stimulus untuk memperkuat ekonomi desa dan nasional," ucap Masyhuri.
Sebagai informasi, dari hasil KSA BPS diprediksi bakal terjadi surplus produksi beras panen raya pada bulan April sebesar 5,2 juta ton dan Mei sebanyak 3,8 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News