Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - PT Bosowa Semen pada semester II tahun ini tengah berusaha menawarkan produknya ke luar negeri. Racmat Kaimuddin, Managing Director PT Bosowa Semen mengatakan, pihaknya tengah berdiskusi dengan calon importir namun belum ada persetujuan.
Harapannya pada akhir tahun ini suda akan ada persetujuan ekspor yang disepakati. Saat ini pabrik Clinker Bosowa di Maros (Sulawesi Selatan) yang berkapasitas produksi 4 juta ton per tahun telah diaktifikan. Pabrik clinker tersebut akan digunakan untuk menunjang ekspor.
Sebelumnya, Rachmat mengakui Bosowa telah didatangi pihak dari Jepang. “Pemain yang cukup besar, yang melihat produk kami dan tertarik," ucapnya.
Rachmat tidak menampik bahwa ekspor adalah salah satu cara untuk menanggulangi kelebihan pasokan semen saat ini. “Jadi baik kami maupun industri semen lainnya mendorong ekspor,” sebutnya.
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) juga menyatakan ketertarikannya pada pasar ekspor. "Asalkan harga cocok kemungkinan akan ekspor,” kata Rum Hendarmin, Sekretaris Perusahaan SMBR kepada KONTAN (30/8).
Untuk sementara ini SMBR masih menyuplai kebutuhan lokal terutama di area Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan). “Saat ini kami rasakan harga jual (lokal) masih lebih baik daripada ekspor,” urainya.
Sampai akhir tahun 2017 SMBR menargetkan volume penjualan 2 juta ton, naik 23% dibandingkan tahun lalu. Sampai semester I ini, baik penjualan semen sak dan curah, tercatat turun 2% dari 692.000 ton menjadi 674.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News