Reporter: Vina Elvira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Jakarta. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) terus berusaha mewujudkan operasional dan proses bisnis yang rendah karbon. Perusahaan pelat merah ini menargetkan untuk menurunkan emisi CO2 cakupan 2 sebesar 23% dari capaian tahun 2019.
Salah satu upaya mewujudkannya adalah dengan melakukan sinergi dan akselerasi transisi energi dengan PT PLN (Persero). Sejak September 2023 lalu, kedua perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman dalam menghadirkan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan di area operasi SIG
Baca Juga: Saham Semen Indonesia (SGMR) Masuk Daftar Konstituen Indeks Pefindo i-Grade
Direktur Operasi SMGR, Reni Wulandari mengatakan, SMGR dan PLN memiliki kesamaan visi untuk mendorong terciptanya industri hijau melalui penggunaan listrik berbasis EBT. Relasi perusahaan dengan PLN lebih dari sekedar konsumen dan penyedia jasa, tetapi juga mitra dalam keberlanjutan.
“Kerja sama dengan PLN dalam pengembangan panel surya, diharapkan dapat meningkatkan porsi penggunaan EBT dan mendukung tercapainya target penurunan intensitas emisi CO2 cakupan 2 sebesar 23,9% dari baseline 2019 sebagaimana tertuang dalam Sustainability Roadmap 2030 SIG,” kata Reni, dalam keterangan resmi, Senin (15/7).
SMGR merupakan pengguna listrik berskala besar dengan tingkat penggunaan energi listrik sekitar 2,9 terawatt hour (TWh) per tahun atau senilai Rp2,9 triliun/tahun. Di sisi lain, perusahaan juga memiliki lahan berupa atap bangunan, lahan, dan kolam, yang berpotensi digunakan untuk implementasi panel surya hingga 572 MegaWatt peak (MWp).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News