Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) berupaya menjalankan program menjaga lingkungan. Hal ini ditempuh melalui berbagai macam cara, termasuk dengan memanfaatkan limbah sisa produksi seperti abu batubara atau fly ash and bottom ash (FABA).
Perusahan semen pelat merah dengan penguasaan pangsa pasar terbesar semen domestik tersebut sudah mencanangkan target yang jelas. Direktur Strategi Bisnis dan Pengembangan Usaha Semen Indonesia Fadjar Judisiawan bilang, pihaknya memiliki peta jalan untuk terus meningkatkan pemanfaatan FABA hingga mencapai 2,5 juta ton per tahun.
“Road map (pemanfaatan FABA) kami peta jalannya memang akan meningkat,” kata Fadjar dalam sesi Webinar bertajuk Peta Jalan Pemanfaatan FABA yang Ramah Lingkungan dan Multiplier Effect Bagi Perekonomian yang diselenggarakan Energy and Mining Society (E2S), Jumat (26/3).
Semen Indonesia memang telah memanfaatkan FABA untuk berbagai macam hal, seperti misalnya sebagai campuran di raw mill dengan porsi 5% untuk bottom ash kategori non-cement grade, campuran finish mill dengan porsi 5% untuk fly ash kategori cement grade, maupun sebagai campuran pada produk wet mix concrete dengan pors 5% untuk fly ash.
Baca Juga: Gandeng institusi pendidikan, Adaro Power kaji potensi pemanfaatan FABA
Sepanjang tahun 2020 lalu, penggunaan FABA non-cement grade di Semen Indonesia mencapai sekitar 926.000 ton. Sementara penggunaan FABA untuk kategori cement grade berkisar kurang lebih 600.000 ton.
Diakui Fadjar, pemanfaatan FABA juga memiliki beberapa tantangan tersendiri. Dalam hal spesifikasi misalnya, Semen Indonesia perlu memilah-milah FABA yang digunakan dalam pembuatan semen terlebih dahulu. Sebab tidak semua FABA bisa langsung digunakan dalam pembuatan semen.
SMGR juga perlu mengendalikan pembakaran batubara. Kemudian, pihaknya juga perlu menyiapkan perlakuan atawa treatment tertentu agar FABA dengan ukuran yang berbeda-beda bisa digunakan dalam satu produk. Tantangan terakhir adalah dari segi harga. Sebab pengkategorian FABA sebagai limbah non B3 berpotensi memunculkan nilai ekonomis dari FABA itu sendiri.
Meski begitu, Semen Indonesia juga meyakini bahwa pemanfaatan FABA membawa sejumlah manfaat. “Peluang (pemanfaatan) FABA bisa untuk melakukan kolaborasi unit baru dan menumbuhkan circular economy di Indonesia,” tutur Fadjar.
Baca Juga: Perlu regulasi yang mendukung pemanfaatan FABA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News