Reporter: Aceng Nursalim | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Pada semester I-2013, produsen bahan baku deterjen, PT Unggul Indah Cahaya Tbk membukukan laba bersih US$ 7,77 juta, naik 152,27% ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 3,08 juta. Sementara itu, penjualan bersih perusahaan ini pada semester I sebesar US$ 228,92 juta, turun 3,4% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama PT Unggul Indah Cahaya Tbk Yani Alifen menuturkan kenaikan laba bersih perusahaan lantaran adanya pemasukan dari klaim asuransi sebesar US$ 3 juta. Sementara itu, "Pendapatan perusahaan terkoreksi karena harga minyak mentah turun," katanya, Kamis (1/8).
Menurut Yani, akibat harga minyak mentah melorot, harga bahan baku dan harga jual produk Unggul Indah menurun. Yani bilang, sebagian besar dari total penjualan perusahaan berkode saham UNIC ini ditopang oleh penjualan Linear Alkylbenzene sebesar US$ 143,45 juta, disusul oleh penjualan Linear Alkylbenzene Solfonic Acid sebesar US$ 15,44 juta, Sodium Tripolyphosphate sebesar US$ 13,8 juta, serta penjualan Branched Alkylbenzene sebesar US$ 8,5 juta.
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kenaikan tarif listrik serta kenaikan upah buruh juga berdampak pada kinerja perusahaan. Buktinya, beban umum dan administrasi UNIC pada semester I-2013 naik 2,26% menjadi US$ 8,48 juta.
Namun, akibat penjualan yang turun, beban penjualan dan distribusi perusahaan juga ikut turun. "Penurunan beban penjualan dan distribusi ini seiring dengan penurunan pengiriman produk ke konsumen," kata Yani.
Hingga akhir tahun ini, perusahaan itu menargetkan bisa meraup pendapatan dua kali lipat dari semester I-2013. Artinya, setidaknya sampai akhir 2013, UNIC berharap bisa mengantongi penjualan bersih sekitar US$ 457,82 juta.
Seperti diketahui, UNIC memproduksi bahan baku deterjen yang banyak digunakan oleh produsen deterjen di dalam negeri.
Konsumen utama UNIC antara lain Wings Group, PT Unilever Indonesia, dan PT Kao Indonesia. Sisanya, sekitar 1% produksi perusahaan diekspor ke beberapa negara seperti Vietnam, Korea Selatan, Australia, Prancis, Jerman, dan Italia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News