Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2018, PT ABM Investama Tbk menargetkan mampu mencatatkan pendapatan sebesar US$ 800 juta. Berdasarkan laporan keuangan ABM Investama, sepanjang semester I 2018 emiten berkode saham ABMM ini berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 14,07% year on year (yoy)
Pada periode itu, pendapatan ABMM mencapai US$ 376,80 juta atau melonjak 14,07% dari perolehan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 330,32 juta.
Sayangnya, seiring dengan meningkatnya pendapatan, beban pendapatan juga meningkat 26,62% menjadi US$ 285,15 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 225,19 juta.
Laba bruto perusahaan menjadi US$ 91,64 juta atau naik 21,97% dari tahun sebelumnya US$ 75,13 juta. Tak hanya beban pendapatan yang meningkat, beban pajak penghasilan juga meningkat menjadi US$ 13,72 juta dari tahun sebelumnya sebesar US$ 1,09 juta.
Alhasil, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk hanya mencapai US$ 15,27 juta atau turun 42,40% dari tahun sebelumnya sebesar US$ 26,51 juta.
Direktur Keuangan ABMM, Adrian Erlangga mengharapkan pendapatan perusahaan pada tahun 2018 ini jauh melampaui pendapatan pada tahun-tahun sebelumnya. “Target penjualan sampai akhir tahun sebesar US$ 800 juta,” ungkapnya pada Kontan.co.id, Minggu (2/9).
Pada semester II 2018, perusahaan akan fokus dalam rencana akuisisi tambang baru di sekitar Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Saat ini sudah lebih dari 150 tambang yang dibidik ABMM.
“Kita selalu targetkan untuk meningkatkan kemampuan operasional, kita melakukan improvement dari berbagai segi, kita juga meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya sehingga bisa bertahan di segala kondisi yang tidak terduga,” tutup Adrian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
