Reporter: Abdul Basith | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Meski sempat surut karena dikeluarkan dari daftar makanan sehat oleh lembaga di Amerika, ekspor rumput laut saat ini kembali meningkat. "Pada awalnya sempat surut, tapi sekarang ekspor sudah kembali bergeliat," ujar Farid Ma'ruf Ketua Komisi Rumput Laut Indonesia kepada KONTAN di Jakarta pada Kamis (7/9).
Hal tersebut mengganggu produksi rumput laut Indonesia. Farid bilang, sebesar 80% hasil produksi rumput laut Indonesia digunakan untuk kebutuhan ekspor.
Saat ini rumput laut memang telah diminati beberapa negara sebagai bahan baku industri. AS, diakui Farid, bukanlah negara tujuan ekspor terbesar bagi pasar rumput laut Indonesia. Negara tujuan ekspor terbesar untuk rumput laut adalah China.
Namun, tindakan lembaga di Amerika tetap berpengaruh bagi ekspor rumput laut Indonesia. Hal tersebut dijelaskan oleh Farid akibat Amerika merupakan pasar ekspor karagenan terbesar bagi China. Sementara bahan baku produksi karagenan yang berupa rumput laut di China didapatkan dari Indonesia.
Oleh karena itu, asosiasi rumput laut di Indonesia ikut mendorong pemerintahan AS mengatur hal tersebut. Farid bilang pengolahan rumput laut dilakukan dengan cara organik.
Namun, saat ini kondisi ekspor rumput laut Indonesia diakui sudah membaik. Sebelumnya terdapat produksi berlebih yang tidak tertampung pembeli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News