Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nama Sennheiser memang sudah menjadi jaminan kualitas sebagai penyedia perangkat suara. Sayangnya, harganya yang terlalu tinggi membuat segmentasi pasarnya menjadi terbatas.
Tino Martinus selaku Product Manager Sennheiser Indonesia mengakui memang Sennheiser terkenal lewat produk-produknya yang premium class dan menyasar masyarakat kelas menengah ke atas. Maka dari itu, mulai September lalu, walaupun tetap dengan kualitas premium, Sennheiser coba tawarkan produk yang lebih nyaman di kantong.
Maka dari itu, pihaknya mulai mencoba menawarkan produk-produk mid range produk Bluetooth headset lewat HD 4.40 BT HD dan 4.50 BTNC di rentang harga Rp 2 juta-an sehingga bisa menyasar segmen pasar yang lebih luas.
"Awalnya produk yang Bluetooth itu sekitar Rp 5 juta-an, kemudian kami coba masuk ke pasar yang crowded di rentang Rp 2 juta-an. Ada sih yang di bawah Rp 1 juta tapi untuk kualitas stereo dan bagus ya di Rp 2 juta-an," terangnya di Jakarta, Rabu (4/10).
Karena produk-produk baru tersebut baru diperkenalkan September lalu, dirinya belum mau sesumbar untuk target hingga akhir tahun ini. Namun, jika melihat tren penjualan produk lainnya di bulan-bulan sebelumnya, pertumbuhan penjualannya mampu mencapai 30% dan akan stabil hingga akhir tahun.
Untuk pertumbuhan pendapatan, Tino hanya mematok pertumbuhan di bawah 10%. Salah satu alasannya adalah pihaknya yang sedang mencoba segmen pasar yang baru, lewat produk-produk premium dengan harga yang lebih terjangkau.
"Untuk entry level kami coba switch ke model baru. Kuantitas memang akan menurun, tapi value dari revenue tetap stabil karena kini produk baru di level premium harganya, sekitar Rp 1 juta ke atas," terang Tino.
Rencananya, akan ada 3 varian Bluetooth Headset yang akan diluncurkan hingga akhir tahun ini, yaitu seri CX 7.00BT dengan harga Rp 2,5 juta-an yang direncanakan akan masuk ke pasaran mulai November mendatang.
Setelah itu, akan hadir juga di November mendatang compact audiophille earphone dengan seri IE 80 S di rentang harga Rp 5,8 juta-an dan jika tidak ada aral melintang akan meluncurkan seri Momentum Free di akhir tahun 2017.
Dengan beragamnya varian yang ditawarkan Sennheiser, akan meramaikan kompetisi perangkat audio di Indonesia. Untuk marketshare sendiri, Tino mengaku belum mendapatkan data hingga semester I-2017 ini. Namun bila mundur ke belakang, pada pertengahan 2016, pihaknya mampu menguasai 15% hingga 20% pangsa pasar headset di Indonesia.
"Tahun lalu kami masih fokus produk wired dan baru fokus wireless di kuartal 3 tahun ini. Berdasarkan riset, untuk produk wired tahun lalu kami berada di top 3," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













