kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentul City bidik recurring income 30%


Senin, 06 Agustus 2012 / 08:30 WIB
ILUSTRASI. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau Alfamart, memperluas ekspansi bisnisnya dengan meresmikan gerai ke-1000 nya di Filipina, Rabu (11/11/2020)


Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Belakangan ini, perusahaan pengembang properti rajin memperbesar porsi pendapatan berulang (recurring income), demi mengatrol kinerja perusahaan. Ini lantaran, persaingan bisnis properti semakin ketat, sehingga tidak bisa mengandalkan pendapatan dari proyek semata.

Tak terkecuali PT Sentul City Tbk. Perusahaan berkode saham BKSL ini menyiapkan proyek superblok di kawasan sentul, demi memperbesar porsi pendapatan berulang.

Wakil Presiden Direktur PT Sentul City Tbk Andrian Budi Utama mengakui, saat ini, kontribusi pendapatan berulang masih kurang dari 10%. Nah, pihaknya berambisi dalam lima tahun mendatang, porsi pemasukan berulang bisa mencapai 30% terhadap total pendapatan perseroan.

Salah satu cara untuk menambah pemasukan berulang, Sentul City akan membangun dua proyek superblok. Menurut Andrian, pembangunannya bakal dikerjakan bertahap. "Saat ini kami sudah mulai membangun superblok yang pertama, bernama Centronia," ujarnya, akhir pekan lalu.

Kata Adrian, superblok pertama akan terdiri dari town house, apartemen, kondotel, kawasan komersial dan klub house. Superblok Centronia dibangun di atas lahan seluas tiga hektare (ha), dengan nilai investasi Rp 350 miliar.

Nah, untuk tahap pertama, perseroan sedang menggarap town house dan kawasan komersial. "Seluruh pembangunan superblok Centronia kami perkirakan rampung akhir tahun depan," papar Andrian. Sedangkan, pemasarannya segera dimulai pada akhir tahun ini atau setelah lebaran.

Sementara itu, untuk superblok kedua akan mulai digarap pada 2013. Perseraoan menargetkan proyek ini bisa rampung pada 2015 mendatang. Sayangnya, Adrian belum mau buka-bukaan soal superblok kedua ini. "Kami belum bisa expose," kilahnya.

Selain dua proyek superblok, demi menggejot pendapatan berulang juga, dalam waktu dekat Sentul City segera mengoperasikan rumah sakit, Hotel Green Savana, pasar apung dan ecopark sebagai tujuan wisata.

Menurut Adrian, saat ini, proyek-proyek tersebut masih dalam tahap pembangunan. "Kami berharap pada kuartal keempat tahun ini sudah bisa beroperasi," ungkapnya.

Adapun, terkait kinerja keuangan, Sentul City berhasil menunjukkan performa yang gemilang hingga paruh pertama tahun ini. Perusahaan menorehkan pendapatan Rp 422,15 miliar di akhir semester satu 2012. Jumlah tersebut melonjak 151,7% dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu senilai Rp 167,73 miliar.

Menurut Adrian, naiknya pendapatan disokong kondisi makro dan kepercayaan masyarakat terhadap Sentul City. "Kami terus mengembangkan produk dan memperbaiki diri," ujarnya.

Tak heran, perusahaan meluncurkan produk-produk bagi semua segmen pasar. Dengan segmen pasar yang luas, penjualan pun dapat ditingkatkan.

Dus, dengan kenaikan penjualan, laba bersih juga terdongkrak. Pada paruh pertama 2012, pengembang mandiri di kawasan Bogor ini mengantongi keuntungan Rp 144,2 miliar, atau naik 135,9% dari periode yang sama di 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×