Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus gencar menambah jumlah pelanggan. Sejalan dengan itu, perusahaan setrum plat merah itu juga mengerek konsumsi listrik sepanjang Kuartal-I tahun ini.
Senior Executive Vice President Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono menyampaikan, dalam periode Kuartal-I, PLN berhasil meraup tambahan 1.161.043 pelanggan.
Sehingga, jumlah pengguna setrum PLN yang tercatat sampai April 2019 adalah sebanyak 72.758.353 pelanggan.
"Sementara di akhir tahun 2018, jumlah pelanggan PLN baru mencapai 71.597.310 pelanggan," jelas Yuddy saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (19/5).
Dalam posisi jumlah pelanggan di angka tersebut, sepanjang tahun 2018 konsumsi listrik tercatat sebanyak 232,43 TeraWatthour (TWh).
Dari jumlah itu, sambung Yuddy, porsi konsumsi listrik terbesar berasal dari sektor rumah tangga sebesar 41,79%, disusul sektor industri sebanyak 32,85%, sektor bisnis dengan 18,04%, dan 7,32% lainnya berasal dari pelanggan sosial dan publik.
"Adapun konsumsi listrik PLN sampai dengan Kuartal I 2019 tercatat sebesar 78,18 Twh," ungkap Yuddy.
Yuddy juga merinci, porsi konsumsi listrik sepanjang Kuartal I tahun ini sebagian besar masih didominasi sektor rumah tangga dengan 48,85%, disusul industri dengan 32,44%, lalu sektor bisnis sebanyak 18,23% dan pelanggan sosial dan publik dengan 7,48%.
Sementara itu, untuk target konsumsi listrik di tahun 2019, Yuddy menyebut bahwa PLN memasang target di angka 248,8 TWh, dengan pertumbuhan 7,06% secara tahunan. Serta, target penambahan pelanggan sebesar 3.832.878 pelanggan.
Guna meningkatkan penjualan listrik PLN, Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengungkapkan ada tiga lini pemakaian setrum yang akan dioptimalkan PLN.
Yakni dari kendaraan listrik, kompor listrik induksi dan juga dari pemakaian listrik di pabrik pemurnian dan pengolahan mineral (smelter).
"Kita mau dorong mobil listrik, kompor induksi, dan smelter yang banyak di Sulawesi, tahun 2019 baru masuk beberapa. Kita dorongnya ke arah sana," ujar Syofvi beberapa waktu lalu.
Untuk Smelter, seperti yang telah diberitakan Kontan.co.id sebelumnya, hingga tahun 2022, PLN telah memiliki nota kesepahaman (MoU) dengan sembilan pelanggan.
Wilayahnya tersebar di daerah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan dengan total daya 2.028,5 MVA.
Sementara untuk saat ini, Yuddy menyampaikan PLN telah memiliki dua kontrak baru yang ditargetkan sudah bisa mengaliri listrik mulai tahun ini. "Diperkirakan nyala pada tahun ini dengan daya 236 MVA," kata Yuddy.
Sedangkan untuk lini kendaraan listrik dan kompor induksi, PLN memberikan sejumlah insentif. Antara lain dalam bentuk program diskon penambahan daya.
Seperti diskon untuk pelanggan 900 Volt Ampere (VA) misalnya, Yuddy mengatakan hingga 3 Mei 2019, program tersebut sudah diikuti oleh 200.541 pelanggan PLN.
Selain itu, Yuddy bilang bahwa PLN pun terus menjalankan program dedieselisasi, yaitu dengan mengajak masyarakat yang masih menggunakan mesin diesel untuk beralih memakai listrik PLN.
"Ini lebih menguntungkan, karena penggunaan listrik PLN lebih murah dibanding mesin diesel," ungkap Yuddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News