Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk alias WIKA Beton (WTON) mengatakan pihaknya tahun ini menargetkan pertumbuhan kontrak baru senilai Rp8,66 triliun. Dedi Indra Sekretaris Perusahaan WTON menuturkan target kontrak baru tersebut naik 23,53% dari realisasi target kontrak hingga Desember 2022 sebesar Rp7,01 triliun.
"Perolehan kontrak baru ini rencananya akan ditopang berbagai proyek yang disasar WTON seperti proyek jalan tol harbour road, pengadaan tiang listrik PLN, pembangunan beberapa pabrik, dan lainnya," ujarnya saat dihubungi oleh Kontan baru-baru ini.
Lebih lanjut, tahun ini WTON juga menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp7,61 triliun dan laba bersih senilai Rp225,8 miliar. Angka ini dicapai melalui beberapa strategi, di antaranya adalah peningkatan sinergi WIKA Grup, penetrasi pasar luar negeri & bisnis baru, komersialisasi Structural Health Monitoring System (SHMS), Weight in Motion (WIM), dan produk baru lainnya.
Tak hanya itu, WTON juga akan melakukan pengembangan bisnis konstruksi & trackwork, optimalisasi pabrik, batching plant, & mobile plant, optimalisasi peralatan konstruksi, percepatan pencairan piutang, transformasi organisasi, digitalisasi proses bisnis, peningkatan teknologi produksi, riset teknologi & produk, implementasi system application and processing (SAP), supply chain management (SCM), serta penerapan governance, risk, compliance (GRC) yang baik.
Baca Juga: Volume Pengupasan dan Produksi Delta Dunia Makmur (DOID) Kompak Naik di Januari 2023
Untuk mendukung langkah tersebut, WTON menganggarkan belanja modal di tahun ini sebesar Rp 275,8 miliar. Dedi Indra menyampaikan, capex ini akan dialokasikan untuk beberapa pengembangan infrastruktur.
"Capex ini akan digunakan untuk pengembangan pabrik baru dan peralatan produksi, pengembangan lini bisnis material, readymix, quarry, jasa, dan pengelolaan tanah," paparnya.
WTON juga menyampaikan bahwa sepanjang 2022 lalu, perseroan berhasil membukukan omset kontrak baru sebesar Rp7,01 triliun pada akhir Desember 2022. Angka ini mengalami kenaikan hingga 34,54% atau sebesar Rp 5,21 triliun secara tahunan. Perolehan kontrak baru ini berasal masing-masing dari swasta sebanyak 58,15%, grup WIKA 26,72%, BUMN 13,13%, Pemerintah 2,00%.
Dedi menambahkan, kinerja WIKA Beton hingga akhir tahun 2022 tersebut didukung oleh sejumlah proyek di antaranya proyek Jalan Tol Ancol Timur – Pluit, Jaringan Distribusi Listrik, Jalan Tol Semarang – Demak, Proyek Manyar Smelter, dan sejumlah proyek lainnya.
"Sementara itu, berdasarkan sektor usaha, komposisi perolehan proyek adalah, sektor infrastruktur sebesar 65,98%, diikuti sektor properti sebesar 16,58%. Kemudian sektor energi, industri, dan tambang yang masing-masing berkontribusi sebesar 11,95%, 3,10% dan 2,38%," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News