kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 -0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

September, harga minyak Indonesia (ICP) turun menjadi US$ 37,43 per barel


Kamis, 08 Oktober 2020 / 09:46 WIB
September, harga minyak Indonesia (ICP) turun menjadi US$ 37,43 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak. REUTERS/Angus Mordant/File Photo


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) bulan September 2020 turun menjadi US$ 37,43 per barel akibat meningkatnya kasus corona (Covid-19) global.

ICP pada bulan September 2020 turun US$ 4,2 per barel dari Agustus 2020 yang sebesar US$ 41,63 per barel.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, dampak pandemi Covid-19 membuat pelaku usaha melakukan perhitungan ulang terkait permintaan minyak global.

Adapun, penetapan ICP September 2020 ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 191 K/12/MEM/2020 tentang Penetapan Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan September 2020 yang diundangkan sejak tanggal 2 Oktober 2020.

"Sebaran virus corona dalam sebulan cukup memberikan efek domino terhadap permintaan dan harga (minyak mentah) di pasar internasional," kata Agung dalam keterangan tertulis, Rabu (7/10).

Baca Juga: Harga minyak masih suram, WTI turun ke US$ 39,95 dan Brent ke US$ 42,05 per barel

Selain meningkatnya kasus Covid-19 global, sentimen negatif lain yang mempengaruhi ICP bulan September 2020 yakni langkah OPEC+ dalam menindak negara yang gagal mematuhi pemotongan produksi serta rencana pertemuan luar biasa di bulan Oktober ini.

Penurunan stok minyak mentah, bensin dan distilat Amerika Serikat (AS) serta pelemahan kurs dollar AS juga jadi sentimen negatif yang menekan ICP September.

Agung menjelaskan, pada pertengahan September 2020 lalu, berdasarkan laporan US Energy Information Administration (EIA), stok minyak mentah turun 1,6 juta barel, bensin turun 4 juta barel, dan distilat turun 3,4 juta barel. "Harga minyak juga dipengaruhi kurs dolar Amerika yang melemah terhadap mata uang utama lainnya," jelas Agung.

Ia mengungkapkan, penguatan harga minyak dunia pada akhir pekan lalu akibat paket stimulus ekonomi yang dikucurkan oleh Pemerintah Amerika Serikat dinilai belum mampu mendongkrak harga minyak melampaui bulan sebelumnya.

Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada September 2020 dibandingkan dengan Agustus 2020, sebagai berikut:

  1. Dated Brent turun sebesar US$ 4,01 per barel dari US$ 44,82 per barel menjadi US$ 40,81 per barel.
  2. WTI (Nymex) turun sebesar US$ 2,76 per barel dari US$ 42,39 per barel menjadi US$ 39,63 per barel.
  3. Brent (ICE) turun sebesar US$ 3,15 per barel dari US$ 45,02 per barel menjadi US$ 41,87 per barel.

Selanjutnya: Harga minyak mentah anjlok usai Presiden Trump hentikan pembicaraan terkait stimulus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×