kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serap gas Masela, PLN ingin upayakan konversi energi


Kamis, 20 Februari 2020 / 18:26 WIB
Serap gas Masela, PLN ingin upayakan konversi energi
ILUSTRASI. Jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di Depok (10/2).


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca menyerap gas produksi dari Proyek Liquefied Natural Gas (LNG) Abadi di Blok Masela, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatakan komitmen untuk konversi energi pada sejumlah pembangkit miliknya.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan komitmen ini menandai dimulainya konversi bahan bakar pembangkit-pembangkit milik PLN ke energi bersih.

Baca Juga: SKK Migas dorong pembelian gas Masela demi percepat proyek

Zulkifli menjelaskan, MoU tersebut mempertimbangkan beberapa hal seperti, jumlah kebutuhan riil PLN, harga gas yang ekonomis pada plant gate PLN diharapkan memberikan kontribusi dalam menurunkan biaya pokok pembangkitan (BPP).

"Salah satu fokus PLN ke depan adalah Menurunkan BPP (Biaya Pokok Penyediaan) dan seperti yang kita ketahui bersama, biaya yang mempengaruhi BPP tertinggi adalah biaya bahan bakar," ujar Zulkifli pasca penandatanganan MoU di jakarta, Rabu malam (19/2).

Zulkifli menambahkan, langkah konversi ke energi bersih seperti LNG juga dapat meningkatkan efisiensi bagi pihak PLN. Hal ini dikarenakan kondisi harga gas saat ini yang disebut lebih murah dibanding Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Kondisi saat ini, harga gas (LNG) yang lebih murah dibandingkan BBM memungkinkan PLN untuk meningkatkan efisiensi pada penyediaan bahan bakar dengan mengkonversi energi yang mahal (BBM) ke energi yang lebih murah, khususnya dalam kerja sama ini adalah konversi BBM menjadi Gas (LNG)," lanjut Zulkifli.

Menurut Zulkifli, saat ini tercatat ada 2.246 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), 23 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan 46 Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) yang direncanakan akan dikonversi.

PLN juga sudah melakukan inventarisasi pembangkit listrik diesel yang beroperasi lebih dari 15 tahun. Terdapat potensi lebih dari 2.200 unit PLTD dengan total kapasitas sekitar 1,78 Gigawatt (GW) di 29 provinsi untuk diganti dengan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT).

Baca Juga: Inpex teken MoU jual beli gas Masela dengan PLN dan Pupuk Indonesia

Selain mengkonversi PLTD tersebut, PLN juga menginventarisir PLTU dan PLTGU yang telah beroperasi di atas 20 tahun untuk ditinjau ulang kemungkinan dikonversi dengan pembangkit EBT.

Sebaran PLTU yang telah berusia lebih dari 20 tahun tersebut tercatat sebanyak 23 PLTU tersebar di tujuh provinsi dengan total kapasitas terpasang sebesar 5.655 MW. Sedangkan untuk PLTGU, tercatat sebanyak 46 unit dengan total kapasitas terpasang sebesar 5.912,17 MW tersebar di 5 Provinsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×