kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serius Implementasikan Industri Berbasis ESG, Begini Strategi APSyFI


Senin, 20 Desember 2021 / 19:23 WIB
Serius Implementasikan Industri Berbasis ESG, Begini Strategi APSyFI
ILUSTRASI. industri garmen


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) menyatakan jika di sektor hulu, prospek dan strategi Industri Berbasis Environmental, Social and Governance (ESG) sudah terimplementasi dalam bahan baku recycle botol PET.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta menjabarkan pihaknya melibatkan masyarakat dalam collecting botol bekas dan IKM dalam memproduksi flake. "Di beberapa anggota kami ini sudah berjalan dalam 2 tahun terakhir. Tahun depan, akan ada investasi baru untuk recycle PET ini.

Ke depan bahan baku recycle akan juga mengarah pada potongan kain limbah dari garment hingga baju bekas," tuturnya saat dihubungi oleh Kontan, Senin (20/12).

Baca Juga: Kebijakan BMTP terhadap impor produk pakaian dan aksesoris pakaian tuai pro kontra

Sebagai pemain dalam industri tekstil, pihaknya menyatakan jika prospek dan strategi Industri Berbasis Environmental, Social and Governance (ESG) tahun 2022 terhadap industri benang nasional masih akan optimistis.

Sebagai informasi, tema ESG akan menjadi tren dan menjadi topik utama di sepanjang tahun depan sebab regulasi yang berkaitan dengan ESG akan diimplementasikan tahun 2022, termasuk juga menjadi salah satu tema Presidensi G20 Indonesia. "ESG ini memang sudah menjadi tren permintaan dari para buyer di negara tujuan ekspor, sehingga sangat penting bagi industri TPT kita untuk memenuhinya," ungkap dia.

Ia melanjutkan, selain itu pula, sebagai tanggung jawab industri TPT untuk menjaga lingkungan dan melibatkan secara aktif masyarakat umum dalam kegiatan ekonomi berbasis lingkungan, pihaknya harus menjalankan peran dalam implementasi ESG. Pihaknya juga lakukan recycle dari kain dan pakaian besar untuk berbahan dasar serat buatan.

"Untuk recycle dari kain dan pakaian bekas ini untuk yang berbahan dasar serat buatan baik polyester, rayon dan nilon," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×