kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

Sertifikat vaksin Jokowi bocor, pemerintah jelaskan penyebab data itu bisa terbuka


Jumat, 03 September 2021 / 19:55 WIB
Sertifikat vaksin Jokowi bocor, pemerintah jelaskan penyebab data itu bisa terbuka
ILUSTRASI. A projection of cyber code on a hooded man is pictured in this illustration picture taken on May 13, 2017.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kebocoran data terus berlangsung. Setelah aplikasi kesejhatan  e-HAC (electronic Health Alert Card) diduga mengalami kebocoran data, hal tersebut terulang lagi. Tak tanggung-tanggung kali ini menimpa orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Beredarnya sertifikat vaksinasi Covid-19 milik Presiden Jokowi menghebohkan dunia maya pada Jumat (3/9). Terkait hal itu Kementerian Kesehatan, Badan Siber dan Sandi Negara, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan penjelasan tertulis bersama pada Jumat (3/9) malam. 

Ketiga lembaga pemerintah itu menyatakan,  akses terhadap sertifikat vaksinasi Covid-19 Jokowi menggunakan fitur pemeriksaan sertifikat pada sistem PeduliLindungi.  Fungsi pemeriksaan sertifikat sebelumnya mensyaratkan pengguna menyertakan nomor handphone untuk pemeriksaan 

Setelah menimbang masukan masyarakat, akses sertifikat vaksinasi Covid-19 hanya menggunakan lima parameter. Yakni  nama, Nomor Identitas Kependudukan (NIK), tanggal lahir, tanggal vaksin, dan jenis vaksin. Tujuannya agar mempermudah masyarakat mengakses sertifikat vaksinasi Covid-19.

Lalu pemerintah menjelaskan mengapa data Jokowi bisa terbuka.




TERBARU

[X]
×