Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) tahun lalu menggelontorkan investasi senilai total Rp 792 miliar untuk menambah peralatan operasional di beberapa pelabuhan kelolaan.
Senior Manager (SM) Peralatan Pelabuhan PT Pelindo IV, Muhajir Djurumiah mengatakan, tahun ini pihaknya belum merencanakan investasi alat karena masih masa pandemi Covid-19, hanya menuntaskan investasi yang memang sudah dijadwalkan namun belum sempat terealisasi pada tahun lalu.
“Karena pandemi, jadi masih ada investasi alat yang belum sempat direalisasikan pada tahun lalu, sehingga rencana baru tahun ini didatangkan. Adapun investasi yang tahun lalu, memang sudah dijadwalkan dari tahun sebelumnya, sebelum Virus Corona mewabah hingga ke wilayah timur Indonesia,” jelas Muhajir dalam keterangan resmi, Minggu (21/3).
Dia merinci, dari total investasi sebesar Rp 792 miliar yang disiapkan tahun lalu, sejumlah Rp 288 miliar dialokasikan untuk membeli Container Crane (CC) sebanyak 7 unit, Rp 454 miliar untuk mendatangkan 32 unit alat Rubber Tyred Gantry (RTG) dan Rp 50 miliar untuk mengadakan alat Reach Stacker (RS) sebanyak 8 unit.
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir otak atik direksi Pelindo I, II, III dan IV, ini detailnya
Alat untuk operasional pelabuhan tersebut lanjut Muhajir, masing-masing ditempatkan di Cabang Terminal Petikemas Makassar (TPM), Makassar New Port (MNP), Terminal Petikemas Bitung (TPB), Kendari New Port (KNP), Parepare, Tarakan, Pantoloan, Ternate, Nunukan, Merauke, Tolitoli, Sorong dan Cabang Manokwari.
“Khusus pengadaan alat CC di Pelabuhan Sorong, tahun ini masih dilanjutkan dengan nilai investasi sebesar Rp 50 miliar,” ujarnya.
Dia berujar, tahun lalu nilai investasi di Cabang Sorong baru berhasil terealisasi sebesar Rp 30 miliar untuk membeli alat CC. Menurut SM Peralatan Pelabuhan Pelindo IV, penambahan alat di sejumlah pelabuhan kelolaan tersebut merupakan salah satu upaya pihaknya untuk lebih memaksimalkan pelayanan kepada pengguna jasa.
“Meskipun lagi masa pandemi, tetapi Perseroan tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Apalagi pengiriman barang ke Kawasan Timur Indonesia (KTI) justru meningkat seiring permintaan masyarakat yang juga tinggi akibat munculnya wabah Virus Corona, khususnya untuk peralatan medis, obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya,” beber Muhajir.
Selanjutnya: Kontrak kapal ternak berlanjut, Pelni optimistis muatan naik 21%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News