Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah lesunya bisnis perkantoran akibat pasokan yang berlebih atau over supply, bisnis co-working space atau ruangan kerja bersama malah semakin berkembang. Perusahaan penyedia dan pengelola co-working space belakangan semakin gencar melakukan ekspansi seiring bermunculannya perusahaan rintisan atawa startup. Alhasil, ruangan coworking space semkian menjamur dan mudah dijumpai.
Misalnya, EV Hive, perusahaan co-working space yang telah diinkubasi oleh East Ventures ini memiliki ruang kerja bersama di 10 lokasi. Perusahaan ini memiliki total luas area mencapai 17.000 meter persegi (m²).
Padahal perusahaan ini baru berdiri tahun 2015 dengan mengelola satu co-working space, yang selebihnya hasil penambahan tahun ini.Hingga akhir tahun, EV Hive akan menambahkan dua lagi co-working space, yakni di Menteng dan Jakarta Selatan dengan total luas lebih dari 2.000 m².
Bahkan perusahaan ini semakin agresif pada tahun depan dengan rencana membuka 30 lokasi lagi co-working space. Carlson Lau, Co-Founder dan CEO EV Hive menargetkan, dalam tiga tahun ke depan mempunyai jaringan co-working space di 100 lokasi. "Tahun depan, kami mau tambah di Jakarta, Medan, Yogyakarta, dan Bandung dengan kapasitas tiga kali lipat dari yang ada saat ini," katanya, pekan lalu.
Hingga saat ini, EV Hive telah menggelontorkan dana US$ 4,5 juta untuk pengembangan bisnis co-working space di Indonesia. Gencarnya ekspansi tersebut tak lepas dari dukungan investor yang diterima perusahaan ini.
Carlson menyebutkan, EV Hive menerima suntikan modal US$ 4,5 juta dari sejumlah investor, antara lain Sinar Mas Digital Ventures, Sinar Mas Land, Insigna Ventures, Intudo Ventures, dan Jacumen lnvestments. "Jadi kami masih cukup dana untuk ekspansi tahun depan," klaim Carlson.
Selain EV Hive, banyak pengembang yang mulai melirik bisnis co-working space. Sebut saja PT Intiland Development Tbk, yang telah memiliki dua co-working space di Surabaya, yaitu Sub Co Spazio dan Sub Co Darmo Harapan dengan luas masing-masing sekitar 400 m2.
Intiland berencana menambah satu coworking space di Spazio Tower yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan. "Prospek co-working space di Surabaya sangat bagus dengan banyaknya perusahaan startup," sebut Harto Laksono, Direktur Intiland.
Perusahaan properti pelat merah, PT PP Properti Tbk (PPRO) juga tak mau ketinggalan menggarap pasar kantor bersama yang sedang tren saat ini. PP Properti berencana menghadirkan co-working space di proyek-proyek apartemen mahasiswa yang sedang dibangun.
Alasannya, di sekitar kampus akan banyak bermunculan perusahaan startup. "Tahap awal selagi proyek masih dalam tahap pembangunan, marketing gallery akan kami sulap menjadi co-working space," ujar Galih Saksono, Direktur Operasi PPRO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News