kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Sharp siap bertarung di level menengah atas


Selasa, 28 Januari 2014 / 14:19 WIB
Sharp siap bertarung di level menengah atas
ILUSTRASI. Bendera Myanmar.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Sharp siap bertarung untuk memperebutkan segmen pasar middle-up di Kawasan Asia Tenggara yang selama ini didominasi merek asal Korea Selatan. Kampanye berlabel Love.Life pun dikeluarkan untuk mendongkrak penjualan di segmen ini.

Chief Executive Officer (CEO) Sharp untuk Asia Pasifik, Nobiro Fujitomo bilang, kampanye ini menyasar konsumen keluarga dari kelas menegah atas yang jumlahnya makin banyak di kawasan ini. "Jumlah penduduk di ASEAN saja naik 8% per tahun dengan pertumbuhan ekonomi yang terus positif," kata dia, Selasa (28/1).

Untuk kawasan ASEAN, saat ini kalangan produk elektronik Sharp untuk kalangan menengah atas baru menyumbang 10% dari total penjualan. Nah di 2015 nanti ditargetkan kontribusi segmen ini bisa menembus 30%.

Kampanye Love.Life ini bakal mengandalkan produk-produk dari empat line yakni AC, televisi, lemari es, dan microwave. Ke depan beberapa pengembangan di jenis produk lain siap di masukan ke kampanye ini seperti mesin cuci.

Dengan menyuntikkan lebih banyak fitur di produk-produk ini, harganya pun lebih tinggi ketimbang produk untuk level di bawahnya.

Menurut Product Marketing Manager PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Frans Wibowo langkah menyasar kelas yang lebih tinggi di satu sisi lebih mudah ketimbang kelas bawah. Karena kelas in cenderung lebih stabil dan aman kalau dihadapkan pada kenaikan harga produk.

Tapi jelas tantangan akan makin berat karena harus bersaing dengan kompetitor yang sudah lebih dulu masuk pasar ini. "Untuk AC misalnya kita baru nomer dua di bawah salah satu merek Korea Selatan," paparnya.

Namun dengan didukung jaringan distribusi dan purnajual yang kuat, Frans yakin bisa mengambil ceruk pasar yang selama ini diisi oleh kompetitor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×