kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Shell jual 35% saham Masela US$ 2,2 miliar, mohon maaf! Pertamina tidak tertarik


Sabtu, 18 Juli 2020 / 07:51 WIB
Shell jual 35% saham Masela US$ 2,2 miliar, mohon maaf! Pertamina tidak tertarik
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina tidak tertarik dengan investasi di Blok Masela, Laut Arafuru, Maluku. Alasannya karena saat ini Pertamina sedang mencari tambahan cadangan crude oil untuk produksi di kilang bukan mencari gas bumi.

Sebelumnya Royal Dutch Shell pengelola hak partisipasi atau Participating Interest (PI) Blok Masela sebanyak 35% bakal hengkang dari Lapangan Gas Abadi, Blok Masela.
Mengutip energyvoice.com Shell mengincar dana senilai US$ 2,2 miliar dari proses divestasi 35% hak partisipasinya itu. Besaran angka itu dipaparkan oleh lembaga riset Rystad Energy.

Baca Juga: Hengkang dari Blok Masela, Shell bakal jual sahamnya senilai US$ 2,2 miliar?

Kendati demikian, Rystad memperkirakan akan sulit bagi Shell mendapatkan pembeli sekalipun Proyek Masela yang terletak dekat dengan pasar Asia. Terlebih lagi, Blok Masela belum memasuki fase pengembangan.

Direktur Penelitian Asia Pasifik Wood Mackenzie Andrew Harwood menjelaskan, kabar mundurnya Shell bukanlah hal baru pasalnya 2019 silam isu yang sama sempat beredar. Namun, rencana pelepasan hak pastisipasi itu dianggap jauh lebih kompleks dari isu sebelumnya

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya saat ini tengah mencari peluang akuisisi blok minyak, saat ditannya soal apakah tertarik untuk membeli saham Shell yang dijual. "Saya carinya minyak, Masela kan gas," ungkap dia ke KONTAN.co.id, Rabu (15/7).

Dia menyatakan saat ini kilang Pertamina masih kekurangan minyak mentah. Sehingga pihaknya masih akan terus mencari minyak untuk bisa diproduksi untuk kebutuhan dalam negeri. "Pertamina cari lapangan di luar negeri," imbuh dia.

Baca Juga: Pembahasan divestasi Shell di Blok Masela ditargetkan rampung tahun depan

Nicke bilang di dalam negeri belum ada lapangan migas yang produksi dalam jumlah besar untuk bisa diakuisisi. Sehingga piliahnnya adalah lapangan di luar negeri.

Seperti diketahui, cadangan gas Pertamina saat ini cukup berlimpah karena sudah memegang kendali Blok Mahakam dan Blok Rokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×