kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Shell Sebut Pelepasan Bisnis SPBU pada 2026 Tak Ada Kaitannya dengan Isu Stok BBM


Minggu, 28 September 2025 / 10:53 WIB
Shell Sebut Pelepasan Bisnis SPBU pada 2026 Tak Ada Kaitannya dengan Isu Stok BBM
ILUSTRASI. Shell Indonesia memastikan rencana pelepasan bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia tidak terdampak isu keterbatasan pasokan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi belakangan ini.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Shell Indonesia memastikan rencana pelepasan bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia tidak terdampak isu keterbatasan pasokan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi belakangan ini.

Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea mengatakan, proses pengalihan kepemilikan SPBU Shell ke konsorsium Citadel-Sefas tetap berjalan sesuai rencana.

"Tidak terdapat dampak pada proses pengalihan kepemilikan bisnis SPBU Shell di Indonesia. Semua pihak tetap berkomitmen pada kesepakatan tersebut," kata Susi dalam keterangan yang diterima Kontan, Minggu (28/9).

Shell juga telah berkoordinasi dengan pemerintah dan mengantisipasi hasil positif dalam proses transisi tersebut. Rencananya, pengalihan kepemilikan akan rampung pada 2026 setelah memperoleh persetujuan regulasi.

Baca Juga: Menjelang Tenggat 7 Hari, BBM Shell dan BP-AKR Masih Terbatas

Sebagai catatan, Shell telah mengumumkan pada Mei 2025 bahwa bisnis SPBU akan dialihkan ke Citadel-Sefas. Namun, merek Shell tetap akan hadir di Indonesia melalui perjanjian lisensi. Produk BBM juga akan terus dipasok langsung oleh Shell, sehingga pelanggan tetap dapat mengakses produk berkualitas tinggi.

Dalam keterangan resminya, Shell menyebutkan pengalihan kepemilikan bisnis SPBU di Indonesia merupakan bagian dari strategi transformasi portofolio perusahaan, sejalan dengan komitmen yang disampaikan dalam Capital Markets Day.

Bisnis SPBU Shell mencakup sekitar 200 jaringan SPBU, lebih dari 160 di antaranya dimiliki langsung perusahaan, serta terminal BBM di Gresik.

Adapun Citadel Pacific, calon pengelola baru SPBU Shell, merupakan perusahaan dengan portofolio terdiversifikasi di Asia Pasifik, termasuk sebagai pemegang lisensi merek Shell di Guam, Saipan, Republik Palau, Makau, dan Hong Kong. Sementara itu, mitra lokalnya, Sefas Group, dikenal sebagai distributor pelumas Shell terbesar di Indonesia.

Shell menegaskan, transaksi ini tidak mencakup bisnis pelumas. Perusahaan masih mengoperasikan pabrik pelumas berkapasitas 300 juta liter per tahun dan sedang membangun pabrik manufaktur gemuk di Marunda dengan kapasitas 12 kilo ton per tahun. Selain itu, pada 2022 Shell juga mengakuisisi EcoOils dengan dua fasilitas pengolahan di Indonesia sebagai bagian dari ekspansi portofolio bahan bakar rendah karbon.

Baca Juga: Shell: Produk BBM Masih Tidak Tersedia di Beberapa SPBU

Selanjutnya: Dorong Penetrasi Pasar, Sompo Insurance Gelar Literasi Asuransi Kerugian

Menarik Dibaca: Cara Blokir Panggilan Tidak Dikenal di Android & iPhone, Lakukan Tips Mudah Ini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×