kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Siap-siap moratorium hotel di Jawa Barat


Rabu, 12 Februari 2014 / 09:49 WIB
Siap-siap moratorium hotel di Jawa Barat
ILUSTRASI. Harga Saham BUMI Stagnan, SLIS Melesat di Perdagangan Bursa Kamis (22/9). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Setelah Bali, giliran Jawa Barat yang bakal memberlakukan moratorium izin pembangunan hotel baru. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat mengusulkan pembatasan ini lantaran pertumbuhan hotel terlampau pesat.

Dari catatan Herman Muchtar, Ketua PHRI Jawa Barat, per akhir 2013 silam, ada 1.650 hotel yang sudah beroperasi di Jawa Barat. "Kami melihat penambahan jumlah hotel yang sangat besar sepanjang 2013," ujar di kepada KONTAN, Selasa (11/2).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 380 hotel berada di Bandung dengan jumlah total kamar 18.000 unit. Nah, dari informasi yang Herman peroleh, tahun ini Bandung akan mendapat tambahan 2.000 kamar lagi. "Itu baru hotel yang berizin. Yang tidak berizin masih banyak," sahutnya.

Menjamurnya hotel membawa dampak buruk bagi tingkat okupansi. Tahun lalu, tingkat okupansi rata-rata hotel di Bandung merosot menjadi 50%, sedangkan di Jawa Barat malah cuma 35%. Maklum, hotel juga mendapat saingan dari apartemen yang disewakan secara harian.

Menurutnya peningkatan jumlah hotel tidak sebanding dengan jumlah wisatawan. "Tingkat okupansi membaik saat akhir pekan," ucap dia.
Makanya, PHRI mendesak kepada pemerintah supaya menyetop pemberian izin hotel baru sampai ada kajian mengenai jumlah hotel yang ideal di Jawa Barat. Kondisi ini baru bisa tercapai 2015.

Sementara itu Ketua PHRI Bandung Momon Abdurahman mengaku moratorium hotel di Bandung sudah mendapat lampu hijau dari Walikota Bandung Ridwan Kamil. Soalnya, walikota sebelumnya sudah terlalu banyak mengeluarkan izin.

Meski begitu, pemilik Lodaya Group ini masih berharap izin pembangunan hotel tetap dibuka di daerah yang belum terlalu padat. "Saat ini hotel menumpuk di Bandung bagian utara dan tengah. Tapi di daerah yang lain masih jarang," jelasnya.

Namun Evaldo Desfarillo, Direktur Komunikasi operator hotel Kagum Group, mengaku tidak tahu menahu tentang wacana moratorium hotel di Jawa Barat. Evaldo sendiri menilai moratorium belum diperlukan karena pasar hotel di beberapa kota di Jawa Barat, seperti Bandung dan Bogor, masih bergairah oleh pebisnis maupun wisatawan.

Buktinya, hotel kelolaan Kagum masih bisa meraup tingkat okupansi rata-rata 60%-70%. "Pada saat akhir pekan bahkan bisa mencapai 90%," klaim Evaldo.

Jaringan hotel Kagum di Jawa Barat cukup banyak. Perusahaan ini sudah mengoperasikan 14 hotel di Bandung dan satu di Bogor, mulai dari bintang dua hingga lima. Tahun ini Kagum berencana menambah tiga hotel kelolaan di Bandung, serta masing-masing satu hotel di Depok, Bekasi, dan Cirebon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×