kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siapkan Capex Rp 200 Miliar, Eagle High Plantations Bangun PKS di Kalimantan Timur


Kamis, 03 Agustus 2023 / 15:22 WIB
Siapkan Capex Rp 200 Miliar, Eagle High Plantations Bangun PKS di Kalimantan Timur
ILUSTRASI. Eagle High Plantations (BWPT) bangun PKS di Kalimantan Timur


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu langkah ekspansi, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) bakal membangun satu pabrik kelapa sawit (PKS) baru di Kalimantan Timur pada tahun ini. 

Direktur Utama BWTP Henderi Djunaidi mengungkap, BWPT akan menambah kapasitas pabrik di Kalimantan Timur sebesar 30 TPH, dari semula 60 TPH menjadi 90 TPH. 

Groundbreaking pabrik anyar ini rencananya bakal berlangsung di awal bulan Agustus 2023.

Baca Juga: Kejar Target Kinerja, Eagle High Plantations (BWPT) Genjot Produksi di Semester II

“Dan rencananya akan mulai beroperasi dalam 14 – 18 bulan sejak pembangunan,” ujar Henderi, kepada Kontan.co.id, Rabu (2/8). 

BWPT menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 200 miliar di tahun ini untuk memuluskan agenda bisnisnya tersebut. 

Pihaknya tak membeberkan sudah berapa % serapan capex tersebut selama paruh pertama 2023. Adapun, capex sebanyak Rp 200 miliar ini akan digunakan untuk beberapa agenda, di antaranya pembangunan pabrik, perbaikan fasilitas umum dan infrastruktur serta peremajaan alat berat.

Selain pembangunan PKS baru di Kalimantan Timur, BWPT juga telah menyusun sederetan rencana pengembangan bisnis untuk tiga tahun ke depan. 

Dalam kurun waktu tersebut, BWPT menyiapkan capex sebesar Rp 1 triliun yang bakal digunakan untuk membangun sejumlah pabrik baru serta penambahan area perkebunan kelapa sawit. 

 

“Capex tersebut akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan beberapa pabrik baru kelapa sawit, biogas plant, serta penambahan areal perkebunan kelapa sawit baik secara organik ataupun anorganik,” tuturnya. 

Untuk diketahui,  pendapatan usaha BWPT terpantau menyusut selama semester pertama ini. Di mana, angkanya lebih rendah 7,53% yoy dari semula Rp 2,31 triliun menjadi Rp 2,14 triliun. 

Namun, pihaknya berhasil membalikkan keadaan dengan mencetak laba sebesar Rp 64 miliar selama semester I-2023. Maklumlah, pada periode yang sama tahun 2022, BWPT masih membukukan kerugian hingga Rp 188 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×