Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Gendhis Multi Manis (GGM) tengah mempersiapkan diri untuk melantai di bursa. Uniknya, perusahaan gula asal Blora ini akan menyisihkan saham untuk petani tebunya. Cara ini diyakini mampu menjaga produktivitas tebu perusahaan.
Direktur Utama GGM Kamajaya menjelaskan, nantinya petani tebu GGM akan menjadi pemegang saham. Memberikan saham kepada petani diyakini Kamajaya akan membuat petani terpacu untuk meningkatkan produksi gula. Sayang, berapa porsi saham yang diberikan kepada petani belum ditentukan.
" Semakin tinggi produktivitas petani semakin besar porsi saham yang diberikan. Nah, demi mendongkrak produksi petani gula Blora, perusahaan akan melakukan program menanam tebu baik tanah sewaan atau tanah sendiri," kata Kamajaya kemarin (24/9).
Sebagai persiapan, perusahaan dengan asset Rp 1,9 triliun sedang mendaftarkan untuk memperoleh sertifikat ISO, sertifikat halal dan sertifikat lingkungan hidup. Selain itu, perusahaan juga membangun pabrik di Madura pada Oktober mendatang.
Saat ini pabrik tengah dimulai dengan pembangunan kontruksi berkapasitas 12.000 tone cane per day (TCD) diatas lahan sekitar 15.000 hektar (ha) sampai 18.000 ha.
Investasi pabrik bakal menelan biaya hingga Rp 3,8 triliun termasuk biaya untuk keperluan pembibitan. Kamaja optimis pabrik akan rampung sebelum melantai di bursa. Sehingga akan menambah nilai jual perusahaan saat IPO. Nantinya, perusahaan secara bertahap akan memperbesar kapasitas produksi pabrik di Madura menjadi 24.000 TCD.
Sementara pabrik gula GMM di Blora yang memiliki kapasitas terpasang 10.000 TCD akan full operasi pada Oktober mendatang. Sebelumnya, pabrik hanya beroperasi dengan kapasitas sebanyak 5.000 TCD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News