Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Meski industri jamu di Tanah Air kurang bergairah, produsen jamu nasional PT Sido Muncul masih tetap yakin bisa menjaga kinerja penjualan tahun ini.
Presiden Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat bilang, tahun ini perusahaan optimistis meraup omzet sekitar Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun. "Secara umum, tahun ini industri memang kurang baik tapi kami masih tetap optimistis," katanya, Kamis (1/8) malam.
Menurut Irwan, kinerja perusahaan ini masih bagus ditopang oleh citra perusahaan sebagai salah satu perusahaan jamu raksasa di dalam negeri. Apalagi, beberapa produk Sido Muncul masih memimpin pasar di beberapa segmen.
Di sisi lain, beberapa produk jamu juga tetap digemari masyarakat sebagai alternatif produk kesehatan. Proses pengolahan dan pengemasan yang makin modern membuat kepercayaan konsumen juga terus meningkat.
Irwan bilang, selain mengandalkan volume penjualan, target penjualan tahun ini juga dikontribusi oleh kenaikan harga jual produk Sido Muncul. Menurutnya, tahun ini, Sido Muncul telah menyesuaikan harga produk sekitar 10% hingga 12%.
Kenaikan harga jual ini didorong oleh kenaikan beberapa komponen produksi. Antara lain, kenaikan upah buruh dan biaya produksi lainnya. Meski begitu, "Kami berhati-hati dalam menaikkan harga jual agar tidak terlalu berdampak di pasar," ujar Irwan.
Di samping itu, penjualan Sido Muncul tahun ini juga akan dikontribusikan oleh keluarnya beberapa varian produk baru. Irwan bilang, tahun ini, perusahaan berencana mengeluarkan tiga varian produk baru.
Dua di antaranya adalah varian dari minuman suplemen dan produk kopi instan. "Satu varian lagi benar-benar baru, sehingga belum bisa dibocorkan," ungkapnya sedikit berahasia.
Sido Muncul memang tergolong perusahaan jamu dengan cakupan produk yang lengkap. Selain jamu tradisional dan jamu instan, perusahaan itu mulai merambah produk suplemen makanan, minuman instan, permen, hingga minyak kayu putih.
Untuk pemasaran, selain pasar domestik, Sido Muncul juga merambah pasar ekspor dengan tujuan utama Australia, Timur Tengah dan Eropa. Untuk pasar ekspor ini, produk Tolak Angin, minuman energi, dan kopi instan menjadi andalan perusahaan.
Irwan bilang, Sido Muncul akan memprioritaskan penggunaan dana hasil penawaran saham perdana untuk memperluas lini produksi jamu milik perusahaan. Ekspansi ini akan dilakukan baik untuk peningkatan kapasitas produksi produk lama seperti Tolak Angin maupun pengembangan varian produk baru.
Salah satu produk baru yang akan diproduksi di pabrik baru itu adalah minuman energi siap saji. Sido Muncul juga akan berekspansi untuk membuat pabrik pengolahan bahan baku.
Seperti diketahui, Sido Muncul akan melantai di bursa saham pada kuartal III-2013. Dalam penawaran saham perdana ini, perusahaan itu mengincar dana segar Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Selain ekspansi produksi jamu, Irwan bilang Sido Muncul juga berencana mengakuisisi perusahaan farmasi. "Ada sekitar tiga perusahaan yang kami cermati," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News