kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sierad (SIPD) bakal perbesar segmen produk Belfoods


Kamis, 09 Mei 2019 / 18:38 WIB
Sierad (SIPD) bakal perbesar segmen produk Belfoods


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tak mau hanya berpangku pada bisnis pakan ternak, PT Sierad Produce Tbk (SIPD) ingin menguatkan lini bisnis produk olahan ayam dan breeding. Khusus untuk produk olahan ayam, produk nugget yang diproduksi anak usaha SIPD yakni PT Belfoods Indonesia, ditargetkan mampu mendominasi revenue perusahaan.

Sampai kuartal-I 2019 kontribusi bisnis pakan ternak mendominasi revenue sebesar 54%, sedangkan Belfoods dan breeding masing-masing 11% serta 12%. "Harapannya bisa 40%-50% kontribusi (Belfoods) bagi kami di 2022 nanti," terang Tomy Wattemena, Direktur Utama SIPD saat paparan publik perseroan berlangsung, Kamis (9/5).

Manajemen mengaku tidak bakal menambah aset besar sehingga produksi nugget tersebut memaksimalkan kapasitas produksi yang ada saat ini. Adapun capital expenditure (capex) SIPD tahun ini berkisar Rp 99 miliar yang digunakan untuk operasional dan revitalisasi fasilitas yang ada.

Lebih lanjut Tomy mengatakan bahwa perusahaan ingin dapat meraih margin yang lebih baik dengan menumbuhkan kestabilan dalam berbisnis. Katanya, jika hanya bergantung pada bisnis pakan akan sangat bergantung pada fluktuasi harga bahan baku.

"Tahun 2018 saja sempat naik karena suplai jagung kurang," sebut Tomy. Sementara dengan memperkuat bisnis produk olahan ini, perusahaan berharap mampu meraup nilai tambah dan tetap efisien, disebabkan SIPD juga menguasai hulu industri ini yakni pembibitan ayam dan peternakan.

Dengan raihan di awal tahun ini, manajemen mematok pertumbuhan dobel digit di segala lini bisnis, kisarannya sekitar 20%. Sepanjang kuartal-I 2019 bisnis pakan ternak masih mampu bertumbuh 34% year on year (yoy) menjadi Rp 595 miliar.

Menurut Tomy untuk saat ini harga bahan baku dan pasokan masih stabil sehingga belum ada gejolak yang berarti. Sementara itu untuk segmen bisnis siap saji terjadi kenaikan lebih tinggi lagi dari Rp 79 miliar di kuartal pertama 2018, tumbuh 44% menjadi Rp 114 miliar di kuartal pertama 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×