kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siloam pastikan beri perlindungan maksimal bagi tenaga medis covid-19


Selasa, 28 April 2020 / 09:00 WIB
Siloam pastikan beri perlindungan maksimal bagi tenaga medis covid-19


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama beberapa bulan, dunia internasional diguncang wabah virus Corona atau COVID-19. Di sisi lain, berbagai cerita pilu kepergian perawat atau tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19 membuat semua pihak tergerak membantu.

Grup Lippo pun memastikan bahwa keamanan dan kesehatan pekerja medis yang berada di garis depan penanganan Covid19 akan dilindungi dengan sebaik-baiknya tanpa kompromi.

Caroline Riady, Deputy President Director Siloam Hospitals Group mengatakan, Siloam telah menerapkan protokol penanganan pasien dan tenaga medis sesuai anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Bahkan, Siloam memberikan tunjangan tambahan untuk para petugas kesehatan karena mempertaruhkan keamanan diri di garis terdepan untuk menangani wabah corona.

Baca Juga: Kasus virus corona global kian mendekati angka 3 juta...

Petugas medis juga dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) untuk memastikan kesehatan diri dan pasien. Juga, secara rutin melakukan pemeriksaan swab untuk mendeteksi kesehatan tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien terduga Covid-19.

Bahkan, Grup Lippo juga mendatangkan alat bantu pernafasan atau ventilator agar penanganan Covid-19 oleh tenaga medis Siloam semakin optimal. 

“Grup Lippo tidak kompromi dalam memberikan perlindungan terhadap tenaga medis di Siloam yang turut membantu penanganan Covid-19 di Indonesia. Kami juga memberikan tunjangan tambahan sekaligus memastikan petugas mendapat cukup istirahat,” ujar Caroline dalam keterangannya Senin (27/4).

Caroline mengatakan, berdasar data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), petugas kesehatan menghadapi risiko di dua kondisi. Pertama, akibat kekurangan alat pelindung diri, sehingga beberapa terinfeksi di rumah sakit. Kedua, terinfeksi di luar rumah sakit, di rumah atau komunitas mereka.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meyebut, para tenaga medis terinfeksi karena pengenalan gejala COVID-19 yang lambat dan kurangnya pengalaman dalam menangani patogen pernapasan.




TERBARU

[X]
×