Reporter: Amalia Fitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) menyebut penanganan pasien corona (Covid-19) memakan biaya yang sangat besar.
Dus, bantuan pemerintah melalui melalui Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/Menkes/238/2020 tentang Petunjuk Teknis Penggantian Biaya Perawatan Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit yang Menyelenggarakan Pelayanan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), sangat membantu baik pihak rumah sakit dan pasien.
Caroline Riady, Wakil Presiden Direktur SILO membeberkan biaya yang dikeluarkan tidak hanya untuk kebutuhan alat pelindung diri (APD) bagi para staf tenaga medis dan dokter. Tetapi juga pengadaan peralatan perawatan bagi pasien Covid-19 berupa ruangan tekanan negatif, ruangan ICU, hingga ventilator.
"Jika ada tenaga medis yang terinfeksi, maka kami juga akan rawat sampai sembuh, kami juga berikan uang apresiasi atas kerja mereka. Tak hanya itu, dalam perawatan pasien Covid-19 yang berada di ruang ICU membutuhkan empat perawat yang menjaganya secara bergantian. Ini membutuhkan biaya yang luar biasa dan ini yang dialami oleh rumah sakit lain," jelasnya dalam kesempatan Webinar bertajuk Mewujudkan Rumah Sakit Bersih & Aman di Masa Pandemi, Kamis (30/4).
Baca Juga: Siloam (SILO) telah lakukan tes corona sebanyak 30.000 spesimen
Sebagai informasi, biaya paket Covid-19 yang ditanggung pemerintah mencakup administrasi pelayanan, akomodasi ruang rawat inap, jasa dokter, pelayanan rawat jalan dan rawat inap, pemeriksaan penunjang diagnostik (laboratorium), obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai, APD, ambulans rujukan hingga pemulasaran jenazah apabila pasien meninggal dunia.
Caroline melanjutkan, pihaknya belum mengetahui berapa besaran klaim yang ditagihkan kepada pemerintah. Menurutnya, saat ini masih terdapat banyak detail administrasi yang belum selesai dirumuskan oleh pihak Kemkes.
Dengan demikian, sampai saat ini, pihaknya masih terus berkomunikasi dan berdiskusi dengan Kemkes, BPJS sebagai pengelola administrasi klaim, hingga PERSI dan ARSI untuk mencari jalan tengahnya.
"Kami sangat memaklumi sekali, mengatur 1.800 rumah sakit di seluruh Indonesia dengan sekian ribu pasien terinfeksi adalah tugas yang berat yang diemban oleh pemerintah. Maka dari ini, kami masih terus melakukan komunikasi," lanjutnya.
Caroline berkata, pasien yang datang ke rumah sakit jaringan Siloam juga akan diberikan pilihan untuk menagihkan kepada pemerintah atau tidak. Bagi pasien yang menagihkan kepada pemerintah, pihaknya akan membantu dan melakukan penagihan sesuai protokol dan petunjuk teknis yang diberikan.
Ia menambahkan, berdasarkan teknis yang masih dirumuskan, perhitungan klaimnya akan dihitung per hari, lalu tergantung dari ruang perawatan yang digunakan. Sehingga skema perhitungannya adalah besaran klaim yang ditagihkan dikalikan dengan jumlah hari perawatan.
"Seperti yang kita tahu perawatan pasien Covid-19 sangatlah lama. Satu pasien yang dengan mudah berubah menjadi negatif, bisa dikenai Rp 50 juta. Jika di ruangan ICU, lalu menggunakan ventilator, bisa berkisar Rp 100 juta," imbuhnya.
Baca Juga: Laboratorium Siloam dukung pemerintah tes spesimen Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News