kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Pandangan Aspidi Terkait Rencana Impor Daging Sapi di Tahun Ini


Rabu, 19 Januari 2022 / 17:40 WIB
Simak Pandangan Aspidi Terkait Rencana Impor Daging Sapi di Tahun Ini
ILUSTRASI. Daging sapi. REUTERS/Kim Hong-Ji/File Photo


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menanggapi keputusan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang telah mengeluarkan izin impor untuk kebutuhan pangan. Salah satu komoditas pangan yang diberikan izin impor oleh pemerintah adalah daging sapi.

Sekretaris Jenderal Aspidi Suhandri menyampaikan, pihaknya belum mendapat informasi terkait besaran kuota impor daging sapi yang diberikan oleh pemerintah. Aspidi masih menunggu rilisnya sistem neraca komoditas yang disusun oleh pemerintah. Penentuan jumlah impor sendiri dilakukan oleh pemerintah bersama beberapa stakeholder terkait, termasuk pelaku usaha itu sendiri.

Suhandri menambahkan, bila berkaca dari sisi kebutuhan, maka total kebutuhan daging sapi di Indonesia tiap tahunnya berada di kisaran 780.000 ton. Dari situ, sekitar 265.000 ton merupakan daging sapi impor.

Baca Juga: Antisipasi Kekurangan, Mendag Pastikan Izin Impor Pangan Sudah Terbit

Biasanya, Indonesia mengimpor daging sapi dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, India, dan Brazil. Impor tersebut dilakukan baik oleh importir swasta maupun penugasan melalui perusahaan BUMN. “Yang diimpor meliputi hewan sapi itu sendiri maupun daging sapinya,” tukas dia, Rabu (19/1).

Keberadaan pandemi Covid-19 turut mempengaruhi agenda impor daging sapi. Sebab, proses impor menjadi lebih lama lantaran adanya kelangkaan vessel untuk mengangkut daging sapi tersebut.

Maka dari itu, Aspidi berharap pemerintah segera memberi kepastian terkait kuota impor daging sapi di tahun 2022. Hal ini supaya ketersediaan daging sapi di dalam negeri dapat terus terpenuhi dan harga tidak mengalami lonjakan di pasar.

“Terakhir kali kuota impor diberikan yaitu pada Oktober 2021 lalu. Impor daging dengan kuota tersebut hanya bisa memenuhi sebagian kecil kebutuhan di tahun 2022,” ungkap Suhandri.

Pihak Aspidi memastikan, stok daging sapi di pasar selama periode Januari-Februari masih dalam kategori aman. Namun, perhatian terhadap stok daging sapi perlu ditingkatkan saat memasuki bulan Maret dan April. Sebab, di periode tersebut sebagian masyarakat Tanah Air sudah mulai bersiap menyambut Ramadan dan Lebaran. Alhasil, konsumsi daging sapi dipastikan akan mengalami kenaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×