Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan logistik, DHL Supply Chain (DHL) menorehkan kinerja yang memuaskan di paruh pertama 2021. Secara global, pemain manajemen rantai pasokan dan logistik ini mencatatkan peningkatan baik dari sisi top line maupun bottom line, yang didorong oleh perkembangan pesat dari pasar e-commerce.
CEO DHL Supply Chain, Oscar de Bok bilang, torehan kinerja di sepanjang enam bulan pertama tahun ini juga didukung oleh adanya pemulihan dan perkembangan dari model bisnis business-to-business (B2B), khususnya pada segmen e-commerce B2B.
"Kemudian secara spesifik untuk DHL Supply Chain, terdapat langkah baru di kuartal pertama tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu, di mana terdapat dua indikasi, pertama adalah pemulihan pada pelanggan B2B dan dampak lockdown tahun ini sedikit lebih baik daripada tahun lalu," ungkap Oscar dalam wawancara virtual beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dia menambahkan, torehan positif DHL secara global didorong pula oleh keberhasilan perusahaan dalam menggaet bisnis baru di Asia. Mulai dari sektor ritel konsumen, perawatan, teknologi, hingga otomotif.
Berbicara soal bisnis di Asia, Oscar berujar bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar penting bagi perusahaan. Yang mana, hingga saat ini DHL Supply Chain telah memiliki lebih dari 3.500 pegawai yang melayani di 78 lokasi berbeda di Indonesia.
Baca Juga: Ini Tiga Penyumbang Utama Pendapatan Bukapalak, Paling Besar dari Komisi Pelapak
Kini, DHL Supply Chain tengah memfokuskan perkembangan bisnisnya di Indonesia untuk beberapa sektor utama perusahaan, antara lain, barang kebutuhan konsumen (consumer goods), sektor ritel, serta perawatan kesehatan yang tengah berkembang saat ini.
"Jadi hal tersebutlah yang menjadi bagian penting dari fokus bisnis kami, 45% kami fokuskan pada teknologi, 34% di consumer goods, dan 15% lagi di retail," ujar dia.
Oscar memandang pasar Indonesia merupakan pasar yang memiliki perkembangan cukup pesat, dan saat ini DHL Supply Chain sendiri tengah menilik peluang dari sisi inovasi manajemen supply chain di tanah air yang disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.
"Aspek tersebut secara khusus menunjukkan bahwa DHL Supply Chain saat ini tengah meninjau adanya peluang di masa mendatang, serta adanya kebutuhan untuk memiliki manajemen supply chain yang fleksibel dan semakin inovatif," kata dia.
Sebagai salah satu bentuk keseriusannya mengembangkan bisnis di Indonesia, DHL Supply Chain pun diklaim telah melakukan berbagai investasi di tanah air, di antaranya lewat pembangunan gudang seluas 70.000 m2 di Cikarang yang telah beroperasi sejak Maret tahun ini.
"Aspek lainnya adalah kami juga mencakup 27 kota lain di Indonesia (28 kota jika termasuk Jabodetabek), jadi cakupan kami tidak hanya di wilayah pusat," tambahnya.
Selain itu, perusahaan ini juga getol berinvestasi pada armada transportasi agar dapat terus melakukan pengiriman ke titik lokasi di 27 kota yang tersebar di Indonesia.
Tak hanya dari sisi operasional, DHL Supply Chain juga memiliki tim otomasi yang mendukung inovasi dalam cara mereka beroperasi di Indonesia. Hal ini direalsasikan lewat pusat informasi teknologi (IT) di Indonesia yang juga mendukung Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, dan Jepang.
"Investasi yang kami lakukan bukan hanya seperti pabrik baru yang di Cikarang, tetapi juga menambah jumlah truk yang kami miliki dan terus memberikan pelatihan pegawai DHL dengan program bersertifikasi dan juga tim otomasi dan IT kami. Sehingga kami memastikan untuk mendorong kemampuan dan kompetensi pegawai-pegawai kami di Indonesia," pungkasnya Oscar.
Selanjutnya: Kemenhub terbitkan aturan baru pengetatan perjalanan transportasi selama PPKM Darurat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News