Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menerapkan sejumlah strategi guna meningkatkan kinerja serta pemenuhan komitmen kepada pemegang saham.
Hendra Soetjipto Tan, CEO Barito Renewables mengatakan pada kuartal I tahun ini pihaknya telah mencapai milestones penting dengan selesainya akuisisi pembangkit listrik tenaga angin yaitu PLTB Sidrap 1 dengan kapasitas 75 MW dan 3 aset pengembangan tenaga angin dengan potensi kapasitas gabungan sebesar 320 MW yang terletak di provinsi Sulawesi Selatan (Sidrap 2), Sukabumi dan Lombok.
“PLTB Sidrap 1 merupakan pembangkit listrik tenaga angin pionir di Indonesia dan menduduki peringkat salah satu yang terbesar di negara ini. Perusahaan juga telah mengakuisisi PT Operation and Maintenance Indonesia (“OMI”) yang memegang peranan penting dalam mendukung kegiatan operasional Sidrap,” ungkap Hendra seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (03/05).
Ke depan, Barito Renewables akan melakukan beberapa strategi. Yang pertama adalah menjaga keunggulan operasional dari seluruh pembangkit panas bumi yang dimiliki.
Baca Juga: Saham Barito Renewables (BREN) Disuspensi Usai Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa
“Perusahaan sebagai energi baseload yang dapat diandalkan. Hal ini tercermin dalam realisasi faktor kapasitas yang tetap berada di atas 90%,” katanya.
Kedua, menjaga efisiensi dan optimasi dalam biaya operasional termasuk menurunkan beban pembiayaan bank, yang ditargetkan dapat direalisasikan pada semester dua tahun ini.
“Yang ketiga Meningkatkan kapasitas pembangkit energi bersih melalui pengembangan aset panas bumi di area operasi Salak, Darajat dan Wayang Windu dengan program retrofit maupun penambahan unit baru yang berpotensi meningkatkan kapasitas sebesar 116MW yang diharapkan akan mulai beroperasi mulai tahun 2025 sampai dengan tahun 2027,” tambahnya.
Keempat adalah pengembangan wilayah Sidrap 2 dengan kapasitas sebesar 69MW, yang tendernya direncanakan akan terjadi di semester kedua tahun 2024. Serta konsisten mendistribusikan dividen terlepas kondisi ekonomi global yang penuh tantangan.
Untuk diketahui, berdasarkan laporan keuangan kuartal satu 2024 yang telah disampaikan, perusahaan mencatat pendapatan sebesar US$ 145,4 juta, EBITDA sebesar US$ 123,6 juta dan laba bersih setelah Pajak sebesar US$ 37,1 juta.
Baca Juga: Saham Barito Renewables (BREN) Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa
Dari sisi neraca dapat terlihat bahwa per 31 Maret 2024 rasio utang bersih terhadap ekuitas turun menjadi sebesar 2,07x dibandingkan dengan 2,3x pada akhir tahun 2023.
“Hal ini mencerminkan kemampuan finansial kami untuk mendukung rencana pertumbuhan perusahaan di tahun-tahun mendatang,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News