Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) yakin kinerja industri es krim bakal tetap tumbuh positif pada tahun 2023, meski kondisi perekonomian tampak menantang.
Asal tahu saja, CAMP menargetkan pertumbuhan penjualan dua digit pada tahun ini. Adanya potensi resesi ekonomi global dan berlanjutnya konflik geopolitik Rusia-Ukraina dapat mempengaruhi industri es krim, tak terkecuali bagi CAMP.
Kendati demikian, Manajemen CAMP tetap percaya kinerja perusahaan akan terus tumbuh seiring meningkatnya jumlah penduduk usia muda Indonesia yang sekarang mencapai 150 juta jiwa. Penduduk usia muda cenderung lebih sering mengkonsumsi es krim. Iklim tropis yang dimiliki Indonesia juga menjadi faktor pendukung meningkatnya konsumsi es krim oleh masyarakat.
Berakhirnya PPKM yang memudahkan aktivitas masyarakat juga dapat mendongkrak permintaan es krim. Belum lagi, berbagai platform marketplace turut memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat untuk membeli produk es krim.
Baca Juga: Ace Hardware (ACES) Anggarkan Capex hingga Rp 300 Miliar pada Tahun 2023
“Es krim yang paling diminati oleh konsumen adalah es krim impulse, di mana es krim kemasan single ini seiring dijadikan makanan selingan oleh masyarakat Indonesia,” ungkap Sagita Melati, Sekretaris Perusahaan Campina Ice Cream Industry, Sabtu (21/1).
Untuk mengarungi bisnis tahun ini, CAMP akan fokus memperluas jaringan distribusi es krim ke kota-kota kedua (secondary) dan kota-kota tersier sehingga perusahaan ini dapat lebih banyak memperoleh konsumen baru. Strategi tersebut telah diterapkan oleh CAMP melalui kerja sama dengan para distributor sejak kuartal IV-2022.
Selain itu, CAMP terus berinovasi dengan meluncurkan beberapa produk baru. Contohnya, pada kuartal I-2023 perusahaan ini merilis es krim dari segmen refreshment dan family pack, yaitu mocca dan banana split yang hadir di tengah-tengah masyarakat.
Emiten ini pun berencana merilis produk-produk baru lainnya untuk menambah antusiasme masyarakat.
“Kehadiran produk baru dapat meningkatkan value dan brand awareness bagi seluruh konsumen Campina,” imbuh Sagita.
Lantaran 2023 diprediksi menjadi tahun yang menantang bagi para pelaku bisnis, CAMP akan melanjutkan implementasi strategi efisiensi untuk menjaga pertumbuhan kinerja. Seluruh pengeluaran CAMP benar-benar diperhitungkan secara rinci, baik dari sisi manfaat maupun risiko.
Biaya iklan dan promosi menjadi salah satu komponen pengeluaran penting bagi CAMP selaku perusahaan Fast Moving Consumer Good (FMCG). Belanja iklan dan promosi CAMP pada dasarnya akan selalu disesuaikan dengan kondisi di pasar.
Apabila kondisi di pasar cukup baik, maka manajemen CAMP akan mempertimbangkan untuk mengoptimalkan pengeluaran iklan dan promosi agar dapat membantu peningkatan penjualan.
Baca Juga: Ada Ancaman Resesi Ekonomi Global, Begini Prospek Bisnis Mulia Industrindo (MLIA)
Sekadar informasi, per kuartal III-2022, beban advertensi CAMP tercatat sebesar Rp 20,74 miliar atau turun 5,55% year on year (YoY) dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 21,96 miliar.
Pihak CAMP masih menghitung besaran capital expenditure (capex) untuk tahun ini. CAMP senantiasa mengikuti perkembangan iklim bisnis terkini, sehingga perusahaan ini dapat menerapkan strategi secara tepat untuk tumbuh secara berkelanjutan.
“Capex kami dialokasikan untuk pengembangan sarana distribusi, penjualan, dan ekspansi,” tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News