kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.794   76,00   0,45%
  • IDX 6.274   306,42   5,13%
  • KOMPAS100 897   52,84   6,26%
  • LQ45 709   39,65   5,92%
  • ISSI 194   7,85   4,23%
  • IDX30 374   20,72   5,87%
  • IDXHIDIV20 451   19,57   4,53%
  • IDX80 102   6,00   6,27%
  • IDXV30 107   5,12   5,05%
  • IDXQ30 123   5,59   4,75%

Sinarmas Land gelar program pemasaran akhir tahun


Senin, 06 November 2017 / 14:02 WIB
Sinarmas Land gelar program pemasaran akhir tahun


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinarmas Land telah berhasil mencatatkan marketing sales atau pra penjualan sebesar Rp 700 miliar selama satu bulan dari program Price Lock yang diluncurkan sejak 3 Oktober 2017 lalu.

Price Lock merupakan program terbaru penjualan akhir tahun Sinar Mas Land dengan menggandeng sepuluh bank terkemuka di Indonesia untuk mempermudah cara pembayaran dan bertransaksi.

Adapun produk-produk Sinar Mas Land yang masuk ke dalam program Price Lock adalah produk properti stock serta yang sudah diluncurkan oleh Sinar Mas Land. Semua proyek Sinar Mas Land seperti residensial di area Jakarta BSD City, Balikpapan, Batam, Cibubur, dan bangunan komersial.

Ada lagi Aerium, Akasa, Kota Wisata, Wisata Bukit Mas, Legenda Wisata, Banjar Wijaya, Grand City Balikpapan, Southgate, Casa De Parco, Taman Permata Buana, Navapark, The Elements, Klaska Residence dan lainnya. Program ‘Price Lock’ terbagi dalam dua periode yang berlangsung dari 3 Oktober hingga 31 Desember 2017.

Ishak Chandra, CEO Strategic Development & Services Sinarmas Land mengatakan, program Price Lock mendapat respons yang sangat baik dari konsumen yang dari hasil penjualan sementara di tahap pertama program berlangsung.

Mekanisme dan detail program Price Lock yang berlangsung 3 Oktober hingga 31 Desember 2017 secara nasional ini adalah konsumen bisa membayar down payment (DP) sebesar 15% pada Oktober – Desember 2017 dan pembayaran dapat dicicil 24 kali. "Lalu, konsumen dimungkinkan untuk cuti bayar karena sisa 85% baru akan dibayar pada Januari 2020," ujar Ishak dalam siaran pers, Senin (11/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×