kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.534.000   17.000   1,12%
  • USD/IDR 15.920   -50,00   -0,32%
  • IDX 7.465   11,46   0,15%
  • KOMPAS100 1.135   -0,58   -0,05%
  • LQ45 891   0,04   0,00%
  • ISSI 228   1,25   0,55%
  • IDX30 457   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 549   2,31   0,42%
  • IDX80 130   -0,08   -0,06%
  • IDXV30 133   -0,46   -0,35%
  • IDXQ30 151   0,43   0,29%

Singkong Diusulkan Sebagai Komoditas Penerima Pupuk Subsidi


Kamis, 10 Oktober 2024 / 04:00 WIB
 Singkong Diusulkan Sebagai Komoditas Penerima Pupuk Subsidi
ILUSTRASI. Pupuk Indonesia Dorong Ekosistem Pertanian Terintegrasi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia terus berupaya mengoptimalkan penyerapan pupuk bersubsidi dengan mengidentifikasi komoditas pertanian strategis, salah satunya singkong. 

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh mengatakan, ada sembilan komoditas sebagai penerima pupuk bersubsidi, terdiri dari padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao. 

Sementara itu, pada awal tahun 2024 Pemerintah telah menambah alokasi pupuk bersubsidi dari alokasi awal 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Sehingga optimalisasi serapannya perlu untuk ditingkatkan. 

“Optimalisasi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi komoditas-komoditas strategis daerah yang berpotensi mendapatkan pupuk bersubsidi. Harapannya berdampak terhadap optimalisasi serapan pupuk bersubsidi, nilai ekonomi dan peningkatan produktivitas pertanian," kata Tri dalam keterangannya, Rabu (9/10).

Baca Juga: Menthobi (MKTR) Kolaborasi dengan MGRO Bangun Pabrik Pupuk Olah Limbah Kelapa Sawit

Ia menambahkan, singkong yang juga dikenal sebagai ubi kayu dapat dikategorikan sebagai komoditas alternatif pangan yang memiliki kandungan karbohidrat setara beras. Indonesia sendiri menduduki urutan kelima sebagai negara produsen singkong terbesar di dunia, dengan total produksi 18,3 juta ton (2020). Dari produksi tersebut memasok 87% untuk kebutuhan nasional.
 
Sebagian besar atau 97%  produksi ubi kayu digunakan untuk pangan. Hal ini menunjukkan bahwa ubi kayu mempunyai peran strategis sebagai penyangga pangan nasional. Untuk itu, menurutnya, upaya peningkatan produktivitas singkong harus diwujudkan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional.
 
“Komponen budidaya yang berperan dalam peningkatan produktivitas singkong adalah penggunaan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, varietas yang sesuai (tahan cekaman biotik dan abiotik), dan pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan),” tandasnya.

Baca Juga: Kementan Tingkatkan Keterlibatan Generasi Milenial pada Program Pertanian Modern
 
Tri bilang, Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) berharap singkong masuk menjadi komoditas yang berhak mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi dari Pemerintah. Dengan demikian kesejahteraan petani meningkat, industri singkong tanah air dapat berkembang, ketahanan pangan nasional terjaga.

Untuk mendorong serapan pupuk subsidi, Pupuk Indonesia menggelar Forum Group Discussion mengenai "Strategi Peningkatan Produktivitas Singkong dan Kebijakan Dukungan Pupuk Bersubsidi untuk Petani" di Palembang pada 8 Oktober lalu.

 Lebih lanjut, Tri mengatakan,  Pupuk Indonesia mempunyai teknologi memformulasikan pupuk NPK sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan tanaman memiliki NPK khusus tanaman singkong, yaitu NPK 17-6-25. Pupuk ini memiliki kandungan Nitrogen 17%, Phosphatase 6%, dan KCL 25 %
 
Berdasarkan hasil uji coba di sejumlah daerah, khususnya di Sumatera pengaplikasian pupuk ini mampu meningkatkan produktivitas tanaman singkong. Rata-rata hasil panen petani singkong pada saat pengaplikasian pupuk tersebut sebesar 45 ton/hektare, dari rata-rata panen sebelumnya 27 hingga 28 ton/hektare.
 
"Petani singkong yang sebelumnya mendapatkan pupuk bersubsidi bisa terobati dengan kehadiran NPK singkong. Persoalannya apakah pupuk ini bisa masuk ke dalam skema subsidi, ini yang harus kita diskusikan dalam FGD. Pastinya pupuk ini dapat digunakan oleh petani dalam pemupukan secara efisien dan berimbang sehingga dapat meningkatkan produktivitas singkong," pungkas Tri Wahyudi.
 
Adapun bukti lain dari perhatian Pupuk Indonesia terhadap komoditas singkong, tambahnya, pihaknya telah melakukan demonstration plot (demplot) di lahan bekas tambang timah yang ada di Bangka Belitung. 

Lahan bekas tambang tersebut dikembalikan kesuburannya dengan menggunakan produk Pupuk Indonesia sehingga dapat dimanfaatkan untuk budidaya singkong. Kawalan budidaya tersebut juga menggunakan NPK singkong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×