Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi di provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) demi mendorong produktivitas padi di wilayah tersebut. Para petani juga diberikan kemudahan dalam melakukan penebusan pupuk.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengungkapkan, kuota pupuk subsidi tahun ini sudah ditingkatkan dari semula 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Oleh karena itu, Pupuk Indonesia akan memastikan stok pupuk bersubsidi di berbagai daerah aman sesuai regulasi dan kemudahan petani dalam menebus pupuk bersubsidi.
"Saat ini, petani yang telah terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi cukup datang ke kios dengan membawa KTP. Kemudahan ini setelah Pupuk Indonesia menerapkan aplikasi i-Pubers di 27.000 kios yang telah tersebar di Indonesia,” jelas Rahmad dalam keterangan resminya, Minggu (7/7).
Ia menambahkan, pihkanya akan terus memperketat pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi sehingga tepat sasaran. Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria, yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), dan menggarap lahan maksimal 2 ha.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Targetkan Penurunan Karbon 2 Juta Ton Lebih Tahun Ini
Selain itu, komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk dibatasi sembilan komoditas saja. Antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.
Secara nasional, Pupuk Indonesia menyediakan stok pupuk bersubsidi 1.209.509 ton. Itu terdiri dari urea sebesar 688.936 ton dan NPK sebesar 520.573 ton, termasuk NPK Formula Khusus. Untuk stok di Sulsel disediakan sebanyak 819.803 ton. Rinciannya, pupuk Urea bersubsidi 170.116 ton, NPK Phonska 126.346 ton dan NPK Kakao 3.180 ton.
Sedangkan stok sampai 2 Juli 2024 di Sulsel disediakan sebanyak 79.777 ton. Semua stok tersebut berada di gudang Lini III atau tingkat kabupaten/kota, sehingga aman untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani di Sulsel selama 14 hari ke depannya.
Untuk menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di Sulsel, Pupuk Indonesia juga menyiapkan sejumlah fasilitas penunjang. Antara lain 4 gudang Lini II dan 43 gudang Lini III. Kemudian 53 Distributor, 1.105 Kios serta sebanyak 30 Petugas Lapang yang akan memastikan semua petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi.
Baca Juga: Asosiasi Produsen Pupuk Minta Toleransi Kelebihan Muat Terkait ODOL
"Kami berharap stok dan alokasi pupuk bersubsidi ini dapat dioptimalkan petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani serta dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional," pungkas Rahmad.
Rahmad juga mendampingi Presiden Joko Widodo saat saat melakukan kunjungan ke kawasan pertanian di Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Jumat (5/7). Kunjungan itun dilakukan dalam rangka memastikan pelaksanaan program pompanisasi.
Petani Bantaeng selama ini hanya bisa menanam padi dalam setahun karena sulitnya air. Oleh karena itu, pemerintah memberikan bantuan 80 pompa untuk irigasi sehingga dalam setahun petani bisa menanam padi hingga tiga kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News