kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas belum terima laporan soal Shell mundur dari Blok Masela


Selasa, 14 Juli 2020 / 18:56 WIB
SKK Migas belum terima laporan soal Shell mundur dari Blok Masela
ILUSTRASI. Sampai sekarang SKK Migas mengaku masih belum menerima laporan resmi soal mundurnya Shell dari Blok Masela.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberlanjutan investasi Royal Dutch Shell (Shell) di Blok Masela masih menjadi sorotan. Kabarnya, Shell bakal hengkang dari Masela. Namun sampai sekarang Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengaku masih belum menerima laporan resmi atas hal tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih pun menampik kabar adanya permintaan insentif yang diajukan untuk proyek LNG Abadi itu. "Sampai saat ini kami belum menerima laporan resmi dari Shell terkait niatnya untuk mundur dari proyek Abadi. Mereka juga tidak mengajukan insentif pada proyek Abadi. Mohon diklarifikasikan ke Shell," ungkap Susana ke Kontan.co.id, Selasa (14/7).

Susana memastikan, pihaknya bakal menjaga keberlangsungan proyek tersebut. Kata dia, SKK Migas bersama Inpex selaku operator akan terus berupaya agar proyek Masela bisa direalisasikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Bagaimana nasib blok migas yang terminasi di tengah upaya menggenjot produksi migas?

"SKK Migas sangat konsen terhadap kelangsungan proyek. Kami berkoordinasi dengan Inpex untuk mengawal proyek tetap berjalan," kata Susana.

Sekali pun ada hambatan, Susana mengatakan, hal itu terjadi lantaran pandemi covid-19. Keterlambatan bisa terjadi karena terhambatnya mobilisasi orang dan barang.

"SKK Migas bersama Inpex sedang berusaha agar realisasi proyek sesuai rencana. Ini tidak mudah karena covid belum reda," ujar Susana.

Mengutip pemberitaan Kontan.co.id, proses diskusi antara Shell dan Inpex Corporation seputar pelepasan participating interest (PI) atau hak partisipasi sebanyak 35% di Blok Masela masih terus berlanjut. Sayangnya, pihak Shell masih enggan berkomentar atas kabar pelepasan tersebut.

"Kami tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut mengenai aktivitas portofolio Shell," ujar Rhea Sianipar, VP External Relation Shell Indonesia kepada Kontan.co.id, Minggu (12/7).

Sementara itu, manajemen Inpex meyakini proyek Masela dapat tetap berlanjut kendati tengah diterpa kabar hengkangnya Shell. Act. Corporate Communication Manager Inpex Masela Moch N. Kurniawan mengatakan, saat ini Inpex fokus untuk rencana pengembangan proyek LNG Abadi, Masela.

"Sebagai operator proyek LNG Abadi dan dengan dukungan Pemerintah Indonesia, kami yakin bahwa proyek ini akan terus berlanjut dan kami secara aktif bekerja melaksanakan plan of development (POD) yang disetujui Pemerintah Indonesia," terang Kurniawan.

Sebelumnya, Praktisi dan Pengamat Migas Tumbur Parlindungan menilai, apa yang terjadi pada Shell di Blok Masela mesti ditilik lebih dalam. Menurutnya, bisa jadi Shell tidak benar-benar hengkang dari Blok Masela. Melainkan Shell hanya menunda Final Investment Decision (FID) untuk proyek tersebut.

"Itu normal dalam setiap kondisi extraordinary seperti sekarang (pandemi covid-19). Kalau berita mengenai hengkangnya salah satu investor di Masela, lebih baik tanyakan langsung ke company-nya. Tapi setahu saya untuk hengkang itu membutuhkan pertimbangan yang cukup rumit," terang Tumbur.

Baca Juga: Pemerintah Ingin Royal Dutch Shell (Shell) Bertahan di Blok Masela

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×