Reporter: Akhmad Suryahadi, Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan penyaluran kembali gas Lapangan Kepodang kemungkinan besar akan ditentukan pada pekan ini.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno bilang pihaknya bersama Petronas Carigali Muriah Ltd (PCML) dan Saka Energi akan mengadakan pertemuan untuk finalisasi nasib lapangan di Wilayah Kerja Muriah ini.
Baca Juga: Chevron masih cari mitra, proyek IDD tahap II terancam molor
"Business to Business masih belum kelar, tenggat waktu Jumat (24/1) kita finalisasi semuanya. Semoga segera cepat mengalir dan menambah produksi," terang Julius kepada Kontan.co.id, Rabu (22/1).
Julius menambahkan, diskusi kedua belah pihak masih terkendala perihal kewajiban pasca operasi. Selain itu, Julius mengungkapkan, potensi cadangan tersisa diperkirakan tinggal sedikit. Meski tak merinci, menurutnya potensi yang ada masih dimungkinkan untuk dilakukan eksplorasi.
Untuk itu, Julius menyatakan, SKK Migas juga mengharapkan komitmen Saka Energi untuk pengembangan Lapangan Kepodang ke depannya.
Baca Juga: Kementerian PUPR Mempercepat Lelang Proyek Infrastruktur di Awal Tahun
Sementara itu, Perusahaan Gas Negara (PGAS) selaku induk usaha Saka Energi dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sehari sebelumnya menyatakan pada Desember 2019 lalu telah ada kesepakatan dengan SKK Migas untuk meneruskan penyaluran gas dari Lapangan Kepodang.
Direktur Komersial PGAS Dilo Seno Widagdo menuturkan, pihaknya memang berharap masih dapat melanjutkan penyaluran gas.
"Saka Energi berharap masih bisa melanjutkan penyaluran, sementara Petronas tidak. Kita perkirakan penyaluran di Januari atau bulan depan (Februari)," terang Dilo, Selasa (21/1).
Baca Juga: ExxonMobil Cepu yakin bisa produksi minyak 220.000 Bopd tahun 2020
Dilo menambahkan, upaya meneruskan kembali penyaluran gas di WK Muriah selaras dengan rencana perbaikan portfolio Saka Energi. Adapun, rencana memperbaiki portfolio dimungkinkan lewat pengembangan eksplorasi dan eksploitasi di sekitar WK Muriah.
"Pada waktu ditutup (penghentian penyaluran) volume akhir 26 MMscfd, jadi kalau dibuka lagi bisa lebih karena tekanan sudah naik lagi jadi bisa lebih dari 26 MMscfd," ujar Dilo.
Senada, Direktur Utama PGAS Gigih Prakoso upaya memperbaiki portfolio Saka merupakan program utama ditahun ini.
"Beberapa portfolio sudah tidak produktif sehingga bisa memberikan dampak negatif terhadap kinerja Saka secara keseluruhan," tandas Gigih dalam kesempatan yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
