kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas siapkan opsi jika virus corona mulai berdampak ke industri migas


Minggu, 09 Februari 2020 / 14:02 WIB
SKK Migas siapkan opsi jika virus corona mulai berdampak ke industri migas
ILUSTRASI. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengikuti rapat kabinet terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/1/2020). Dampak virus Corona yang mulai m


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Maret 2020 di New York Merchanille Exchange (Nymex) pada Minggu (9/2) pukul 13.32 WIB turun 1,24% ke level US$ 50,32 per barel.

Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Indonesia menilai wabah virus corona yang menjangkiti berbagai negara di dunia bisa berdampak negatif terhadap industri migas nasional.

Baca Juga: Tersengat virus corona, IHSG diperkirakan baru pulih di semester II-2020

Ketua Umum Aspermigas John Karamoy mengungkapkan, virus corona diduga akan menurunkan permintaan minyak dunia sehingga menciptakan kondisi kelebihan suplai. Hal ini mengakibatkan harga minyak mentah global turun.

China sendiri umumnya mengimpor sekitar 10 juta barel minyak per hari. “Akibat dari wabah virus corona, dapat terjadi penurunan terhadap impor tersebut hingga 1 juta barel per hari tergantung dari berapa lama wabah ini terus ada,” papar dia belum lama ini.

Bagi Indonesia, kondisi seperti itu akan mengakibatkan pendapatan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor hulu migas mengalami penurunan. Di lain pihak, pajak yang diterima pemerintah dari industri migas dapat meleset dari target jika kinerja perusahaan di sektor tersebut menurun.

Meski begitu, menyebarnya wabah virus corona juga berpotensi membuat biaya impor minyak mentah menjadi lebih murah lantaran harga minyak global terkoreksi.

Baca Juga: Pasar lesu, Surya Toto (TOTO) tahan ekspansi tahun ini

Tak ketinggalan, John juga berpendapat, bukan mustahil keberadaan virus corona dapat membuat organisasi negara penghasil minyak atau OPEC menurunkan produksi di kemudian hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×