kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas usahakan penyaluran gas Lapangan Kepodang ke Tambak Lorok


Minggu, 23 Agustus 2020 / 19:35 WIB
SKK Migas usahakan penyaluran gas Lapangan Kepodang ke Tambak Lorok
ILUSTRASI. Infrastruktur Gas Bumi: Petugas megontrol ikatan tali pada pipa penyaluran gas bumi di area Indonesia Power PLTGU Tambak Lorok, Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Jumat (14/3/2014). Penyaluran gas bumi dari Kepodang ke PLTGU Tambak Lorok aka


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengakui masih terus mengupayakan penyaluran kembali gas Lapangan kepodang, Blok Muriah pasca berhenti mengalirkan gas sejak 23 September 2019.

Pelaksana Tugas kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengungkapkan untuk sementara penyaluran gas tengah diupayakan untuk dapat dilakukan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok.

Baca Juga: Perjanjian jual beli gas hambat jadwal operasional lapangan gas kepodang

"Secara teknis sudah siap menyalurkan gas, untuk Sementara diusahakan untuk ke PLN Tambak Lorok. Ini langkah sementara sambil menunggu perbaikan Lapangan Gundih," ungkap Susana kepada Kontan.co.id, Minggu (23/8).

Asal tahu saja, sebelumnya penyaluran gas ke PLTGU Tambak Lorok memang bersumber dari lapangan Kepodang. Sayangnya, pasca berhenti beroperasi penyaluran gas ke PLTGU beralih sumber ke Lapangan Gundih yang dikelola Pertamina EP.

Sayangnya, pada 9 April 2020 terjadi kebakaran atau gangguan pada Fasilitas Gundih. Susana menuturkan, saat ini pihaknya masih berupaya menuntaskan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Sumber Petrindo Perkasa (SPP) untuk pasokan gas yang dialirkan untuk PLTGU Tambak Lorok.

Di sisi lain, penyaluran gas kepodang juga ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan industri Jawa Timur. Adapun, penyaluran gas tersebut masih harus menanti rampungnya pembangunan pipa sepanjang satu kilometer (km) yang diproyeksi berlangsung selama 6 bulan.

"Volume dengan masuknya industri Jawa Timur sekitar 20 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Jadi kalau sudah clear ada PJBG ke sini sudah ini ngalir dulu ke Tambak Lorok, kalau jumper pipa (untuk Jawa Timur) sudah jadi pindah sekalian pas Gundih juga sudah selesai perbaiki," terang Susana.




TERBARU

[X]
×