kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SMGR: Kapasitas akan terserap sepenuhnya pada 2021


Minggu, 17 September 2017 / 11:38 WIB
SMGR: Kapasitas akan terserap sepenuhnya pada 2021


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Persoalan kelebihan pasokan (oversupply) masih membayangi industri semen. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) secara tegas mengusulkan agar izin pembangunan pabrik semen baru ditahan dahulu. Sebab saat ini permintaan semen belum seimbang dengan produksi yang terus naik.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk Agung Wiharto mengatakan, pembangunan beberapa pabrik baru SMGR sudah dimulai sejak jauh-jauh hari. “Katakanlah Rembang, perencanaannya sudah sejak 2010,” kata dia kepada KONTAN, Minggu (17/9).

Tentunya setelah dibangun, produksi pabrik tidak dapat dihentikan begitu saja. Pupung, begitu ia disapa, melihat dengan kapasitas terpasang nasional saat ini kemampuan pasar menyerapnya diperkirakan akan penuh pada 2021. “Maka beberapa proyek baru kami seperti di Kupang disiapkan. Karena bangun pabrik itu tidak cukup setahun langsung jadi,” ujar dia.

Pupung mengatakan, banyaknya pemain baru membuat persaingan harga sangat kompetitif di pasar. Meski harga cenderung murah, SMGR mengaku tidak bisa dengan gampang menurunkan harga produknya.

“Kalau kami menurun kan harga sampai gratis pun, kalau orang gak mau beli tetap tidak bisa dinaikkan permintaannya,” tutur Pupung. Menurut dia, penjualan semen dapat menjadi indikator pertumbuhan suatu wilayah, karena membeli semen pasti langsung digunakan untuk kebutuhan pembangunan bukan malah disimpan.

Pupung mengatakan, dalam porsi nasional 75% konsumsi berasal dari ritel sementara semen curah hanya 25%. Berdasarkan data ASI sampai Agustus 2017 peningkatan permintaan semen curah meningkat 7% menjadi 9,88 juta ton.

“Sekitar 15% semen curah dipakai untuk keperluan infrastruktur,” sebut Pupung. Selama ini permintaan semen akan sangat bergantung pada investasi dan multiplier effect dari proyek-proyek infrastruktur yang ada.

Selain berbisnis semen, SMGR juga mendorong hilirisasi produknya yakni beton readymix. Menurut Pupung anak usaha SMGR, PT Semen Indonesia Beton (SIB) belum lama ini tengah mengadakan perbincangan untuk ikut andil dalam proyek propeti Meikarta. Kemungkinan SIB akan suplai ke proyek tersebut, namun detilnya belum bisa dirincikan saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×