Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produsen komponen otomotif, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih hingga kuartal-III tahun ini.
Lidiana Widjojo, Sekretaris Perusahaan SMSM mengatakan segmen ekspor berperan besar meningkatkan kinerja bisnis perseroan. "Dari ekspor saja kami naik hampir 14%," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (1/11).
Menilik laporan keuangan perseroan, sebelumnya di kuartal tiga tahun lalu ekspor perseroan tercatat senilai Rp 1,65 triliun sedangkan di periode yang sama tahun ini meningkat menjadi Rp 1,88 triliun.
Porsi ekspor memang mendominasi penjualan SMSM, yakni 65% dari total revenue di sembilan bulan pertama tahun ini Rp 2,85 triliun. Seperti yang diketahui, perseroan menyuplai cukup banyak kebutuhan radiator ke Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya.
Ekspor yang meningkat ini juga menyumbang pos keuntungan selisih kurs yang cukup signifikan bagi perseroan. "Sebagai eksportir penguatan dolar AS memberikan benefit positif bagi perseroan," ujar Lidiana.
Laba dari selisih kurs tercatat naik hingga empat kali lipat dari Rp 8 miliar di kuartal tiga tahun lalu menjadi Rp 37 miliar di periode yang sama tahun ini. Adapun pertumbuhan revenue SMSM sampai kuartal tiga tahun ini sebenarnya tumbuh 19,68 % ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2,38 triliun.
Selain ekspor, segmen penjualan domestik juga mengalami peningkatan 33,04% dari Rp 729,16 miliar menjadi Rp 970,12 miliar. Dari pasar lokal, kata Lidiana, memang banyak diserap untuk kebutuhan produk subsider seperti body maker otomotif.
Berkat penjualan yang melejit, perseroan berhasil memaintain catatan laba bersih periode berjalan yang tercatat Rp 457,12 miliar atau naik 18,04% dari sebelumnya Rp 387,25 miliar. Total aset perusahaan juga turut naik sampai kuartal III tercatat sebesar Rp 2,79 triliun naik 14,33% ketimbang posisi akhir tahun lalu Rp 2,44 triliun.
Menurut manajemen, target 15% untuk pertumbuhan sampai akhir tahun yakni pendapatan senilai Rp 3,84 triliun, optimis dapat diraih. Sedangkan untuk tahun depan, perusahaan menargetkan penjualan mencapai Rp 4,42 triliun.
Sampai akhir september kemarin, perseroan telah menggelontorkan capital expenditure senilai Rp 134 miliar. Menurut Lidiana, jumlah tersebut tergolong standar saja untuk menopang maintenence fasilitas produksi dan perseroan, sampai akhir tahun ini belum ada dana besar yang bakal dikeluarkan lagi.
Saat ini perseroan tengah merencanakan akuisisi perusahaan secara vertikal (vertical integration of business). Dengan mengakuisisi perusahaan di level atas, misalnya, SMSM bisa mendapatkan pemasok, sementara akuisisi di bawah bisa menambah jalur distribusi.
Adapun akuisisi baru nantinya akan dilaksanakan pada tahun depan. Perusahaan saat ini masih dalam tahap penjajakan dengan perusahaan baru tersebut dan akan memilih momentum yang tepat untuk akuisisi. Sedangkan untuk pemilihan negara, SMSM membidik negara di kawasan Asia Tenggara, seperti Singapura dan Vietnam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News