kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Soal DMO minyak sawit, Mahkota Group minta aspek harga jadi pertimbangan


Jumat, 17 Juli 2020 / 16:02 WIB
Soal DMO minyak sawit, Mahkota Group minta aspek harga jadi pertimbangan
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit PT Mahkota Group Tbk


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk (MGRO) mendukung kebijakan domestic market obligation (DMO) karena dapat meningkatkan penyerapan sawit di pasar lokal. Dukungan ini juga diiringi dengan catatan penting dari MGRO yakni pemerintah juga harus menimbang soal harga sawit agar tidak merugikan pelaku industri sawit hulu hingga hilir. 

Sekretaris Perusahaan Mahkota Group, Elvi memaparkan kebijakan DMO minyak sawit yang saat ini masih dibahas di kementerian ESDM perlu dikaji secara khusus karena menyangkut harga, volume kebutuhan dan sumber pasokan. 

Baca Juga: Pak Jokowi, kebijakan DMO Sawit bisa jaga kelangsungan produk bahan bakar 100% sawit

Adapun Pertamina selaku produsen biodiesel yang mewakili perusahaan pelat merah, lanjut Elvi, telah berkomitmen siap untuk program B100 yang tentunya memerlukan jaminan ketersediaan pasokan CPO dari produsen dengan harga jual yang lebih murah dibandingkan dengan harga ekspor sehingga nantinya harga biodisel B100 dapat kompetitif. 

Sedangkan dari sisi pelaku usaha sawit baik hulu maupun hilir, Elvi menyatakan tentunya juga tidak mau dirugikan akibat adanya DMO ini terutama dari sisi harga. Walaupun menurut Elvi jika semua faktor yang disepakati dapat diterima mayoritas pelaku pasar CPO, tentunya akan meningkatkan konsumsi sawit di pasar domestik apalagi didukung dengan berlakunya wajib emisi euro 4 kendaraan diesel di april 2022

Catatan penting dari Mahkota Group beralasan. Sebab kalau menimbang dari harga sawit di domestik secara umum, Elvi menyatakan harganya lebih rendah dibanding kalau sawit dijual ekspor. Meski tidak terpaut terlalu jauh jika dibanding dengan harga ekspor. 

"Sebab harga domestik sendiri juga base on dari harga global. Harga ekspor sendiri bisa lebih berfluktuasi karena adanya selisih nilai konversi mata uang," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (17/7). 

Baca Juga: Soal wacana DMO sawit, pelaku industri sarankan perlunya kajian terlebih dahulu

Lantas, jika terdapat sisi keuntungan bagi perusahaan dalam program B100, Elvi menyatakan MGRO akan memprioritaskan peningkatan penjualan lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×